Diduga Selundupkan Barang Antik, Mesir Deportasi Dubes UEA
Minggu, 19 Desember 2021 - 15:12 WIB
KAIRO - Pemerintah Mesir telah mendeportasi Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA), Hamad Saeed Al-Shamsi. Ia dideportasi keluar dari Mesir atas keterlibatannya dalam penyelundupan barang antik Mesir. Demikian dilaporkankan Al-Quds Al-Arabi, Jumat (17/12/2021).
Menurut Al-Quds Al-Arabi, Duta Besar Mesir untuk Qatar, Amr El-Sherbini memposting di halaman Facebook resminya, bahwa keputusan untuk mendeportasi Duta Besar UEA datang setelah terungkapnya peran sang Dubes dalam penyelundupan barang antik Mesir.
El-Sherbini menambahkan, bahwa penyelidikan terhadap pengusaha Hassan Ratib dan rekannya, mantan anggota Parlemen Mesir, Alaa Hassanein. mengungkap keterlibatan Dubes Al-Shamsi dalam penyelundupan barang antik Mesir dengan tas diplomatik Emirat.
"Sebuah keputusan yang tepat menegaskan kewaspadaan keamanan Mesir dan layanan pengawasan, dan Kementerian Luar Negeri untuk menangani masalah ini secara profesional, tanpa menimbulkan kekhawatiran untuk hubungan dengan UEA," jelas El-Sherbini.
"Prosedur ini harus dilengkapi dengan prosedur serupa di Emirat yang mencakup hukuman cepat terhadap duta besar yang melakukan kejahatan terhadap negaranya dan negara yang menampungnya," lanjut El-Sherbini.
Ia juga mendesak pemerintah UEA untuk mengembalikan barang antik yang diselundupkan dan menanggapi penyelidikan penyelidikan. Barang antik termasuk berbagai patung, beberapa di antaranya berada di dalam makam sebagai bagian dari persembahan penguburan.
Menurut Al-Quds Al-Arabi, Duta Besar Mesir untuk Qatar, Amr El-Sherbini memposting di halaman Facebook resminya, bahwa keputusan untuk mendeportasi Duta Besar UEA datang setelah terungkapnya peran sang Dubes dalam penyelundupan barang antik Mesir.
El-Sherbini menambahkan, bahwa penyelidikan terhadap pengusaha Hassan Ratib dan rekannya, mantan anggota Parlemen Mesir, Alaa Hassanein. mengungkap keterlibatan Dubes Al-Shamsi dalam penyelundupan barang antik Mesir dengan tas diplomatik Emirat.
"Sebuah keputusan yang tepat menegaskan kewaspadaan keamanan Mesir dan layanan pengawasan, dan Kementerian Luar Negeri untuk menangani masalah ini secara profesional, tanpa menimbulkan kekhawatiran untuk hubungan dengan UEA," jelas El-Sherbini.
"Prosedur ini harus dilengkapi dengan prosedur serupa di Emirat yang mencakup hukuman cepat terhadap duta besar yang melakukan kejahatan terhadap negaranya dan negara yang menampungnya," lanjut El-Sherbini.
Ia juga mendesak pemerintah UEA untuk mengembalikan barang antik yang diselundupkan dan menanggapi penyelidikan penyelidikan. Barang antik termasuk berbagai patung, beberapa di antaranya berada di dalam makam sebagai bagian dari persembahan penguburan.
(esn)
tulis komentar anda