Dikunjungi Macron, UEA Borong 80 Jet Tempur Prancis Rp227,7 Triliun
Jum'at, 03 Desember 2021 - 20:58 WIB
Ketika pesanan 80 jet tempur Rafale ditandatangani hari ini, Macron bertemu dengan Sheikh Mohammed di situs Expo Dubai. Itu adalah adalah yang terbesar yang dibuat secara internasional untuk pesawat itu sejak mulai beroperasi pada tahun 2004.
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly menyebutnya sebagai "kontrak bersejarah" yang akan berkontribusi langsung pada stabilitas regional. Rafales model F4, yang saat ini sedang dikembangkan, akan dikirim mulai tahun 2027.
Dengan mengambil alih pesawat tempur, yang dibangun oleh Dassault Aviation, UEA mengikuti jejak saingannya di Teluk; Qatar, yang telah membeli 36 pesawat, dan Mesir yang memesan 24 pesawat pada 2015 dan 30 pesawat lagi pada awal tahun ini.
Pesanan baru oleh UEA akan menggantikan 60 jet tempur Mirage 2000-9 UEA yang dibeli pada tahun 1998, dan datang 10 tahun setelah negosiasi gagal yang diadakan oleh mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy.
Rafale sejak itu membuat terobosan di pasar internasional meskipun ada persaingan dari pabrikan Amerika dan Eropa lainnya. Sekarang Rafale memiliki enam klien asing termasuk Qatar, India, Mesir, Yunani dan Kroasia.
Kemudian pada hari Jumat Macron akan menuju ke Qatar, di mana Prancis akan mempertahankan gelar Piala Dunia sepak bola mereka tahun depan, sebelum mengakhiri turnya di Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, pada hari Sabtu besok.
Macron didampingi oleh delegasi besar di Dubai termasuk Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian, Menteri Keuangan Bruno Le Maire dan Menteri Pertahanan Parly.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly menyebutnya sebagai "kontrak bersejarah" yang akan berkontribusi langsung pada stabilitas regional. Rafales model F4, yang saat ini sedang dikembangkan, akan dikirim mulai tahun 2027.
Dengan mengambil alih pesawat tempur, yang dibangun oleh Dassault Aviation, UEA mengikuti jejak saingannya di Teluk; Qatar, yang telah membeli 36 pesawat, dan Mesir yang memesan 24 pesawat pada 2015 dan 30 pesawat lagi pada awal tahun ini.
Pesanan baru oleh UEA akan menggantikan 60 jet tempur Mirage 2000-9 UEA yang dibeli pada tahun 1998, dan datang 10 tahun setelah negosiasi gagal yang diadakan oleh mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy.
Rafale sejak itu membuat terobosan di pasar internasional meskipun ada persaingan dari pabrikan Amerika dan Eropa lainnya. Sekarang Rafale memiliki enam klien asing termasuk Qatar, India, Mesir, Yunani dan Kroasia.
Kemudian pada hari Jumat Macron akan menuju ke Qatar, di mana Prancis akan mempertahankan gelar Piala Dunia sepak bola mereka tahun depan, sebelum mengakhiri turnya di Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, pada hari Sabtu besok.
Macron didampingi oleh delegasi besar di Dubai termasuk Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian, Menteri Keuangan Bruno Le Maire dan Menteri Pertahanan Parly.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
(min)
tulis komentar anda