Korban Tewas Akibat Kecelakaan Tambang di Rusia Jadi 52 Orang, Termasuk 6 Penyelamat
Jum'at, 26 November 2021 - 04:43 WIB
MOSKOW - Sebanyak 52 orang, termasuk enam penyelamat, tewas dalam kecelakaan di tambang batu bara Listvyazhnaya di Wilayah Kemerovo, Siberia, Rusia . Hal itu diungkapkan juru bicara layanan darurat Rusia.
"Menurut data awal, 52 orang meninggal, termasuk enam penyelamat," katanya seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (26/11/2021).
Di antara mereka yang tewas adalah anggota tim penyelamat yang telah merespons insiden itu.
Pejabat dari pemerintah daerah sebelumnya merinci bahwa sekitar 285 penambang berada di lokasi, dan sekitar 237 telah berhasil dievakuasi. Gubernur Sergey Tsivilev saat itu mengindikasikan bahwa komunikasi dengan puluhan orang yang masih berada di dalam tambang telah terputus.
Sebelumnya juru bicara layanan darurat mengungkapkan bahwa dari penghitungan korban yang terluka, dua korban telah dilaporkan dalam kondisi kritis, dengan mayoritas dianggap tingkat keparahan sedang atau ringan.
Menurut Wakil Jaksa Agung Rusia Dmitry Demeshin temuan awal menetapkan penyebab kecelakaan itu diakibatkan oleh ledakan metana.
"Kemungkinan besar, itu adalah ledakan metana yang disebabkan oleh semacam percikan. (Ledakan) melukai orang-orang dan mereka tidak bisa keluar," katanya kepada wartawan, menambahkan bahwa para ahli dari Komite Investigasi Rusia saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut.
"Menurut data awal, 52 orang meninggal, termasuk enam penyelamat," katanya seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (26/11/2021).
Di antara mereka yang tewas adalah anggota tim penyelamat yang telah merespons insiden itu.
Pejabat dari pemerintah daerah sebelumnya merinci bahwa sekitar 285 penambang berada di lokasi, dan sekitar 237 telah berhasil dievakuasi. Gubernur Sergey Tsivilev saat itu mengindikasikan bahwa komunikasi dengan puluhan orang yang masih berada di dalam tambang telah terputus.
Sebelumnya juru bicara layanan darurat mengungkapkan bahwa dari penghitungan korban yang terluka, dua korban telah dilaporkan dalam kondisi kritis, dengan mayoritas dianggap tingkat keparahan sedang atau ringan.
Menurut Wakil Jaksa Agung Rusia Dmitry Demeshin temuan awal menetapkan penyebab kecelakaan itu diakibatkan oleh ledakan metana.
"Kemungkinan besar, itu adalah ledakan metana yang disebabkan oleh semacam percikan. (Ledakan) melukai orang-orang dan mereka tidak bisa keluar," katanya kepada wartawan, menambahkan bahwa para ahli dari Komite Investigasi Rusia saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut.
tulis komentar anda