AS Lindungi Taiwan Jika Diinvasi, China: Berhati-hatilah!
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 00:38 WIB
"Tapi Anda harus khawatir apakah mereka akan terlibat dalam kegiatan atau tidak, menempatkan mereka pada posisi di mana mereka mungkin membuat kesalahan serius," imbuh dia.
Biden, mengutip hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping, mengatakan dia tidak ingin memasuki konflik berkepanjangan.
"Saya telah berbicara dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan Xi Jinping daripada pemimpin dunia lainnya. Itulah mengapa Anda mendengar orang mengatakan Biden ingin memulai Perang Dingin baru dengan China. Saya tidak ingin Perang Dingin dengan China. Saya ingin China memahami bahwa kami tidak akan mundur dan mengubah pandangan kami," katanya.
Biden, seperti di masa lalu, telah membuat pernyataan akan membela Taiwan. Itu akan membuat Gedung Putih mengatakan bahwa kebijakan lama AS tidak berubah terhadap pulau itu.
AS menyediakan senjata pertahanan Taiwan, tetapi tetap dengan sengaja bersikap ambigu tentang apakah negara itu akan campur tangan secara militer jika terjadi serangan oleh China.
Di bawah kebijakan "Satu China", AS mengakui klaim kedaulatan China atas Taiwan. Dalam beberapa pekan terakhir, Beijing telah mengirim ratusan pesawat tempur ke dekat Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
Presiden China Xi Jinping juga mengatakan bahwa "penyatuan kembali" antara China dan Taiwan tidak dapat dihindari.
Biden, mengutip hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping, mengatakan dia tidak ingin memasuki konflik berkepanjangan.
"Saya telah berbicara dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan Xi Jinping daripada pemimpin dunia lainnya. Itulah mengapa Anda mendengar orang mengatakan Biden ingin memulai Perang Dingin baru dengan China. Saya tidak ingin Perang Dingin dengan China. Saya ingin China memahami bahwa kami tidak akan mundur dan mengubah pandangan kami," katanya.
Biden, seperti di masa lalu, telah membuat pernyataan akan membela Taiwan. Itu akan membuat Gedung Putih mengatakan bahwa kebijakan lama AS tidak berubah terhadap pulau itu.
AS menyediakan senjata pertahanan Taiwan, tetapi tetap dengan sengaja bersikap ambigu tentang apakah negara itu akan campur tangan secara militer jika terjadi serangan oleh China.
Di bawah kebijakan "Satu China", AS mengakui klaim kedaulatan China atas Taiwan. Dalam beberapa pekan terakhir, Beijing telah mengirim ratusan pesawat tempur ke dekat Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
Presiden China Xi Jinping juga mengatakan bahwa "penyatuan kembali" antara China dan Taiwan tidak dapat dihindari.
(min)
tulis komentar anda