Dahsyatnya Jet Tempur F-15E AS Jatuhkan Bom 5.000 Pon Penembus Bungker Bawah Tanah
Kamis, 14 Oktober 2021 - 10:44 WIB
WASHINGTON - Jet tempur F-15E Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah berhasil menguji coba bom GBU-72 Advanced 5K Penetrator seberat 5.000 pon (2.267 kg). Bom ini mampu menembus bungker bawah tanah seperti fasilitas rudal balistik dan senjata nuklir.
Menurut Angkatan Udara, bom penghancur bungker bawah tanah dijatuhkan dari ketinggian 35.000 kaki (10,6 kilometer) menggunakan pesawat tempur F-15E di sekitar Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida, 7 Oktober 2021 lalu.
Peristiwa itu menandai pertama kalinya Angkatan Udara memuat dan melepaskan bom seberat 2,5 ton di udara terbuka.
Uji jatuh bom GBU-72 berhasil menunjukkan bagaimana senjata itu dapat dilepaskan dengan aman dari pesawat, yang telah di-upgrade untuk membawa bom seberat 5.000 pon, bukan kapasitas muatan aslinya 2.000 pon (907 kg).
“Rangkaian uji [bom] sebesar ini tidak pernah berhasil, secara keseluruhan, karena hanya satu orang atau organisasi,” kata Insinyur Pemrograman TS ke-780, Ronald Forch, dalam siaran pers, yang dikutip dari The Defense Post, Kamis (14/2021).
“Mereka akhirnya berhasil karena insinyur penguji mampu melakukan peran yang sangat mirip dengan konduktor simfoni yang memandu pertunjukan serangkaian keajaiban berturut-turut," ujarnya.
Angkatan Udara juga merilis foto dahsyatnya ledakan bom seberat itu saat dijatuhkan.
Forch, dalam siaran persnya, mengatakan layanannya telah meneliti bom raksasa GBU-72 sejak 2017.
Menurut Angkatan Udara, bom penghancur bungker bawah tanah dijatuhkan dari ketinggian 35.000 kaki (10,6 kilometer) menggunakan pesawat tempur F-15E di sekitar Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida, 7 Oktober 2021 lalu.
Peristiwa itu menandai pertama kalinya Angkatan Udara memuat dan melepaskan bom seberat 2,5 ton di udara terbuka.
Uji jatuh bom GBU-72 berhasil menunjukkan bagaimana senjata itu dapat dilepaskan dengan aman dari pesawat, yang telah di-upgrade untuk membawa bom seberat 5.000 pon, bukan kapasitas muatan aslinya 2.000 pon (907 kg).
“Rangkaian uji [bom] sebesar ini tidak pernah berhasil, secara keseluruhan, karena hanya satu orang atau organisasi,” kata Insinyur Pemrograman TS ke-780, Ronald Forch, dalam siaran pers, yang dikutip dari The Defense Post, Kamis (14/2021).
“Mereka akhirnya berhasil karena insinyur penguji mampu melakukan peran yang sangat mirip dengan konduktor simfoni yang memandu pertunjukan serangkaian keajaiban berturut-turut," ujarnya.
Angkatan Udara juga merilis foto dahsyatnya ledakan bom seberat itu saat dijatuhkan.
Forch, dalam siaran persnya, mengatakan layanannya telah meneliti bom raksasa GBU-72 sejak 2017.
tulis komentar anda