Dalang Genosida Rwanda Theoneste Bagosora Meninggal di Penjara Mali
Minggu, 26 September 2021 - 12:26 WIB
BAMAKO - Mantan kolonel tentara Rwanda yang dituduh mendalangi pembantaian 800.000 orang selama genosida tahun 1994 telah meninggal di penjara di Mali pada Sabtu. Hal itu diungkapkan para pejabat Mali.
Theoneste Bagosora menjalani hukuman 35 tahun setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda (ICTR). Hukumannya telah dikurangi dari penjara seumur hidup.
"Sudah dikonfirmasi. Dia berusia di atas 80 tahun, dia sakit parah, dengan masalah jantung. Dia dirawat di rumah sakit beberapa kali dan menjalani tiga operasi. Dia meninggal hari ini (Sabtu) di sebuah klinik," kata seorang sumber di administrasi penjara Mali yang tidak mau disebutkan namanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/9/2021).
Sumber kedua di Pengadilan Banding Bamako juga mengkonfirmasi kabar kematian Bagosora.
Jaksa menuduh Bagosora, direktur kabinet di kementerian pertahanan, mengambil kendali urusan militer dan politik di negara Afrika tengah itu setelah Presiden Juvenal Habyarimana tewas ketika pesawatnya ditembak jatuh pada 1994.
Pengadilan yang berbasis di Tanzania menuduh Bagosora bertanggung jawab atas pasukan dan milisi Interahamwe Hutu yang membunuh sekitar 800.000 minoritas Tutsi dan Hutu moderat dalam 100 hari.
Jenderal Kanada Romeo Dallaire, kepala penjaga perdamaian PBB selama genosida, menggambarkan Bagosora sebagai dalang di balik pembunuhan dan mengatakan mantan kolonel itu mengancam akan membunuhnya.
Theoneste Bagosora menjalani hukuman 35 tahun setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda (ICTR). Hukumannya telah dikurangi dari penjara seumur hidup.
"Sudah dikonfirmasi. Dia berusia di atas 80 tahun, dia sakit parah, dengan masalah jantung. Dia dirawat di rumah sakit beberapa kali dan menjalani tiga operasi. Dia meninggal hari ini (Sabtu) di sebuah klinik," kata seorang sumber di administrasi penjara Mali yang tidak mau disebutkan namanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/9/2021).
Sumber kedua di Pengadilan Banding Bamako juga mengkonfirmasi kabar kematian Bagosora.
Jaksa menuduh Bagosora, direktur kabinet di kementerian pertahanan, mengambil kendali urusan militer dan politik di negara Afrika tengah itu setelah Presiden Juvenal Habyarimana tewas ketika pesawatnya ditembak jatuh pada 1994.
Pengadilan yang berbasis di Tanzania menuduh Bagosora bertanggung jawab atas pasukan dan milisi Interahamwe Hutu yang membunuh sekitar 800.000 minoritas Tutsi dan Hutu moderat dalam 100 hari.
Jenderal Kanada Romeo Dallaire, kepala penjaga perdamaian PBB selama genosida, menggambarkan Bagosora sebagai dalang di balik pembunuhan dan mengatakan mantan kolonel itu mengancam akan membunuhnya.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda