Pembelot China Peringatkan AS soal COVID-19 Lima Bulan sebelum Pandemi
Kamis, 16 September 2021 - 00:03 WIB
WASHINGTON - Pembelot China Wei Jingsheng mengeklaim sudah memperingatkan Amerika Serikat (AS) tentang bahaya virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 . Peringatan disampaikan lima bulan sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus itu sebagai pandemi.
Tetapi, kata Wei Jingsheng, peringatan dini yang penting itu—yang datang enam minggu yang panjang sebelum China mengakui bahwa wabah telah terjadi—tidak didengarkan bahkan ketika mayat-mayat mulai menumpuk.
Mantan orang dalam Partai Komunis China yang kini jadi juru kampanye demokrasi di Washington itu mengungkapkan klaimnya dalam film dokumenter baru Sky News: "What ReallyHappened in Wuhan".
Film dokumenter, yang tayang perdana pada hari Senin dan didasarkan pada sebuah buku baru dengan nama yang sama oleh Sharri Markson. Video dokumenter itu mencakup wawancara dengan Jingsheng, yang mengeklaim bahwa dia berusaha untuk memberi tahu pihak berwenang AS betapa seriusnya wabah itu pada Oktober 2019 setelah diberitahu melalui kontak di
Beijing.
Tetapi dengan putus asa, upaya untuk menyampaikannya berulang kali tentang krisis mematikan itu diabaikan.
"Saya merasa mereka tidak peduli seperti saya, jadi saya mencoba yang terbaik untuk memberikan lebih banyak detail dan informasi," katanya kepada Markson dalam film dokumenter itu, yang dikutip news.com.au, Rabu (15/9/2021).
“Mereka mungkin tidak percaya bahwa pemerintah suatu negara akan melakukan hal seperti itu (menutupi virus), jadi saya terus mengulanginya dalam upaya untuk membujuk mereka.”
Tetapi, kata Wei Jingsheng, peringatan dini yang penting itu—yang datang enam minggu yang panjang sebelum China mengakui bahwa wabah telah terjadi—tidak didengarkan bahkan ketika mayat-mayat mulai menumpuk.
Mantan orang dalam Partai Komunis China yang kini jadi juru kampanye demokrasi di Washington itu mengungkapkan klaimnya dalam film dokumenter baru Sky News: "What ReallyHappened in Wuhan".
Film dokumenter, yang tayang perdana pada hari Senin dan didasarkan pada sebuah buku baru dengan nama yang sama oleh Sharri Markson. Video dokumenter itu mencakup wawancara dengan Jingsheng, yang mengeklaim bahwa dia berusaha untuk memberi tahu pihak berwenang AS betapa seriusnya wabah itu pada Oktober 2019 setelah diberitahu melalui kontak di
Beijing.
Tetapi dengan putus asa, upaya untuk menyampaikannya berulang kali tentang krisis mematikan itu diabaikan.
"Saya merasa mereka tidak peduli seperti saya, jadi saya mencoba yang terbaik untuk memberikan lebih banyak detail dan informasi," katanya kepada Markson dalam film dokumenter itu, yang dikutip news.com.au, Rabu (15/9/2021).
“Mereka mungkin tidak percaya bahwa pemerintah suatu negara akan melakukan hal seperti itu (menutupi virus), jadi saya terus mengulanginya dalam upaya untuk membujuk mereka.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda