Vatikan Bantah Paus Fransiskus Mempertanyakan Validitas Taurat
Sabtu, 11 September 2021 - 00:01 WIB
ROMA - Vatikan telah menolak kritik dari para rabi senior Israel atas pernyataan Paus Fransiskus tentang kitab suci Yahudi.
Menurut Vatikan, Paus tidak mempertanyakan validitasnya yang berkelanjutan bagi umat Yahudi saat ini.
Bulan lalu, Reuters melaporkan Rabi Rasson Arousi yang bertanggung jawab atas hubungan Kepala Rabbinat Israel dengan Vatikan, telah menulis surat keras kepada Vatikan saat dia mengatakan komentar Paus Fransiskus pada audiensi umum pada 11 Agustus tampaknya menunjukkan Taurat, atau hukum Yahudi, sudah usang.
Tanggapan resmi Vatikan mengatakan komentar Paus dalam homili tentang tulisan-tulisan Santo Paulus tidak boleh diekstrapolasi dari konteks zaman kuno dan tidak ada kaitannya dengan orang-orang Yahudi saat ini.
"Keyakinan Kristen yang tetap adalah Yesus Kristus adalah jalan keselamatan yang baru. Namun, ini tidak berarti bahwa Taurat dikurangi atau tidak lagi diakui sebagai 'jalan keselamatan bagi orang Yahudi'," tulis Kardinal Kurt Koch, dari departemen Vatikan yang mencakup hubungan agama dengan umat Yahudi.
“Dalam katekesenya, Bapa Suci tidak menyebutkan Yudaisme modern; pidatonya adalah refleksi teologi (St Paulus) dalam konteks sejarah suatu era tertentu,” tulis Koch.
Menurut Vatikan, Paus tidak mempertanyakan validitasnya yang berkelanjutan bagi umat Yahudi saat ini.
Bulan lalu, Reuters melaporkan Rabi Rasson Arousi yang bertanggung jawab atas hubungan Kepala Rabbinat Israel dengan Vatikan, telah menulis surat keras kepada Vatikan saat dia mengatakan komentar Paus Fransiskus pada audiensi umum pada 11 Agustus tampaknya menunjukkan Taurat, atau hukum Yahudi, sudah usang.
Tanggapan resmi Vatikan mengatakan komentar Paus dalam homili tentang tulisan-tulisan Santo Paulus tidak boleh diekstrapolasi dari konteks zaman kuno dan tidak ada kaitannya dengan orang-orang Yahudi saat ini.
Baca Juga
"Keyakinan Kristen yang tetap adalah Yesus Kristus adalah jalan keselamatan yang baru. Namun, ini tidak berarti bahwa Taurat dikurangi atau tidak lagi diakui sebagai 'jalan keselamatan bagi orang Yahudi'," tulis Kardinal Kurt Koch, dari departemen Vatikan yang mencakup hubungan agama dengan umat Yahudi.
“Dalam katekesenya, Bapa Suci tidak menyebutkan Yudaisme modern; pidatonya adalah refleksi teologi (St Paulus) dalam konteks sejarah suatu era tertentu,” tulis Koch.
Lihat Juga :
tulis komentar anda