Qatar Terima Batch Pertama Jet Tempur F-15 AS
Kamis, 26 Agustus 2021 - 15:21 WIB
WASHINGTON - Qatar telah menerima paket pertama jettempur F-15 generasi baru, yang diproduksi oleh Amerika Serikat (AS) dan Boeing , dalam kemitraan dengan negara Teluk itu.
Peluncuran berlangsung pada Rabu waktu setempat dalam sebuah upacara di markas besar Boeing di negara bagian Missouri, AS, dengan dihadiri oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Qatar Khalid bin Mohamed al Attiyah.
Al Attiyah mengatakan Qatar memperoleh pesawat untuk tujuan pertahanan. Ia menambahkan bahwa pesawat baru ini memiliki spesifikasi tempur yang lebih baik dan lebih cepat daripada F-15 yang lebih tua.
“Peluncuran F-15QA sangat penting, tidak hanya dalam hal kemampuan tetapi juga dalam hal peningkatan kemitraan yang diwakilinya,” kata Jenderal Greg Guillot, komandan Angkatan Udara ke-9 AS, pada acara tersebut.
“Hubungan yang dimiliki Amerika Serikat dengan Qatar sangat penting untuk stabilitas dan keamanan wilayah tanggung jawab komando pusat, dan kami berterima kasih atas mitra koalisi kami yang terus fokus dalam membangun interoperabilitas dan kesiapan gabungan,” tambahnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (26/8/2021).
Qatar menandatangani perjanjian untuk membeli pesawat tempur dari AS dan beberapa negara Eropa pada 2017 setelah perselisihan politik pecah antara negara itu dan tetangganya yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain.
Setelah negara-negara Teluk yang bermusuhan memberlakukan blokade di Doha, mereka setuju dengan Washington dan Boeing untuk membeli setidaknya 30 pesawat yang dilengkapi dengan sarana teknis terbaru.
Para ahli mengatakan jet tempur F-15QA baru termasuk yang terbaik dalam hal kecepatan dan kemampuan manuver selama misi ofensif dan defensif.
Boeing memberikan dukungan pemeliharaan dan logistik untuk program F-15QA Qatar selama pelatihan pilot pra-pengiriman, yang dimulai awal tahun ini.
Selain itu, Boeing akan mendirikan dan mengoperasikan pusat pelatihan awak pesawat serta pemeliharaan untuk Angkatan Udara Qatar di pangkalan udara Al Udeid hingga tahun 2024 sambil juga menyediakan suku cadang dan dukungan logistik dalam negeri setelah pesawat dikirim, menurut laporan media lokal AS.
Peluncuran berlangsung pada Rabu waktu setempat dalam sebuah upacara di markas besar Boeing di negara bagian Missouri, AS, dengan dihadiri oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Qatar Khalid bin Mohamed al Attiyah.
Al Attiyah mengatakan Qatar memperoleh pesawat untuk tujuan pertahanan. Ia menambahkan bahwa pesawat baru ini memiliki spesifikasi tempur yang lebih baik dan lebih cepat daripada F-15 yang lebih tua.
“Peluncuran F-15QA sangat penting, tidak hanya dalam hal kemampuan tetapi juga dalam hal peningkatan kemitraan yang diwakilinya,” kata Jenderal Greg Guillot, komandan Angkatan Udara ke-9 AS, pada acara tersebut.
Baca Juga
“Hubungan yang dimiliki Amerika Serikat dengan Qatar sangat penting untuk stabilitas dan keamanan wilayah tanggung jawab komando pusat, dan kami berterima kasih atas mitra koalisi kami yang terus fokus dalam membangun interoperabilitas dan kesiapan gabungan,” tambahnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (26/8/2021).
Qatar menandatangani perjanjian untuk membeli pesawat tempur dari AS dan beberapa negara Eropa pada 2017 setelah perselisihan politik pecah antara negara itu dan tetangganya yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain.
Setelah negara-negara Teluk yang bermusuhan memberlakukan blokade di Doha, mereka setuju dengan Washington dan Boeing untuk membeli setidaknya 30 pesawat yang dilengkapi dengan sarana teknis terbaru.
Para ahli mengatakan jet tempur F-15QA baru termasuk yang terbaik dalam hal kecepatan dan kemampuan manuver selama misi ofensif dan defensif.
Boeing memberikan dukungan pemeliharaan dan logistik untuk program F-15QA Qatar selama pelatihan pilot pra-pengiriman, yang dimulai awal tahun ini.
Selain itu, Boeing akan mendirikan dan mengoperasikan pusat pelatihan awak pesawat serta pemeliharaan untuk Angkatan Udara Qatar di pangkalan udara Al Udeid hingga tahun 2024 sambil juga menyediakan suku cadang dan dukungan logistik dalam negeri setelah pesawat dikirim, menurut laporan media lokal AS.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda