2 Tewas dan 20 Hilang dalam Bencana Tanah Longsor di Jepang
Minggu, 04 Juli 2021 - 11:38 WIB
ATAMI - Tim penyelamat terus mencari korban tanah longsor di sebuah kota di Jepang . Mereka naik ke atap yang retak dan memeriksa mobil-mobil yang menghantam gedung-gedung di tengah hujan yang melanda daerah itu, Minggu (4/7/2021).
Pada hari Minggu, air hitam menetes melewati kendaraan yang setengah terkubur dan bangunan runtuh dari fondasinya.
Sebuah unit AC tergantung dari satu rumah yang hancur, sekarang bertengger di atas lumpur tebal dan puing-puing.
Pejabat setempat mengatakan dua orang dipastikan tewas setelah bencana di resor sumber air panas Atami di Jepang tengah, dengan 10 orang berhasil diselamatkan dan sekitar 20 masih hilang.
"Kami melanjutkan operasi penyelamatan pagi-pagi sekali dengan sekitar 1.000 penyelamat, termasuk 140 tentara," kata seorang pejabat prefektur Shizuoka kepada AFP yang dinukil Channel News Asia.
"Kami mencoba yang terbaik untuk mencari korban secepat mungkin sambil melakukan operasi dengan sangat hati-hati karena masih hujan," imbuhnya.
Aliran lumpur menerjang sebagian kota pada Sabtu pagi setelah hujan lebat berhari-hari, menyapu rumah-rumah di lereng bukit dan mengubah daerah pemukiman menjadi rawa yang membentang hingga ke pantai terdekat.
"Tiang listrik besar di sini bergetar di mana-mana, dan tidak lama setelah saya bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, tanah longsor sudah ada di sana dan di jalan di bawah juga," ujar Chieko Oki, yang bekerja di jalan perbelanjaan di Atami.
Pada hari Minggu, air hitam menetes melewati kendaraan yang setengah terkubur dan bangunan runtuh dari fondasinya.
Sebuah unit AC tergantung dari satu rumah yang hancur, sekarang bertengger di atas lumpur tebal dan puing-puing.
Pejabat setempat mengatakan dua orang dipastikan tewas setelah bencana di resor sumber air panas Atami di Jepang tengah, dengan 10 orang berhasil diselamatkan dan sekitar 20 masih hilang.
"Kami melanjutkan operasi penyelamatan pagi-pagi sekali dengan sekitar 1.000 penyelamat, termasuk 140 tentara," kata seorang pejabat prefektur Shizuoka kepada AFP yang dinukil Channel News Asia.
"Kami mencoba yang terbaik untuk mencari korban secepat mungkin sambil melakukan operasi dengan sangat hati-hati karena masih hujan," imbuhnya.
Aliran lumpur menerjang sebagian kota pada Sabtu pagi setelah hujan lebat berhari-hari, menyapu rumah-rumah di lereng bukit dan mengubah daerah pemukiman menjadi rawa yang membentang hingga ke pantai terdekat.
"Tiang listrik besar di sini bergetar di mana-mana, dan tidak lama setelah saya bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, tanah longsor sudah ada di sana dan di jalan di bawah juga," ujar Chieko Oki, yang bekerja di jalan perbelanjaan di Atami.
tulis komentar anda