2 Tewas dan 20 Hilang dalam Bencana Tanah Longsor di Jepang
Minggu, 04 Juli 2021 - 11:38 WIB
"Saya benar-benar takut," pria berusia 71 tahun itu mengungkapkan kesaksiannya kepada AFP.
Korban selamat lainnya mengatakan kepada media lokal bahwa dia telah mendengar "suara mengerikan" dan melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi ketika pekerja darurat mendesak orang-orang untuk mengungsi.
NHK mengatakan 80 rumah hancur akibat tanah longsor, yang bisa mencapai sejauh 2 km.
Sebuah laporan mengatakan peringatan evakuasi tertinggi, yang mendesak orang untuk segera menyelamatkan diri, dikeluarkan setelah bencana di Atami, yang memiliki 20.000 rumah tangga.
Penduduk di banyak kota lain di Shizuoka juga telah diperintahkan untuk mengungsi.
Perusahaan Listrik Tokyo pada hari Sabtu mengatakan sekitar 2.800 rumah di Atami dibiarkan tanpa listrik.
Sebagian besar wilayah Jepang saat ini mengalami musim hujan tahunan, yang berlangsung selama beberapa minggu dan sering menyebabkan banjir dan tanah longsor, sehingga pemerintah setempat mengeluarkan perintah evakuasi.
Menurut stasiun televisi NHK, kota yang berjarak sekitar 90 km barat daya Tokyo, mengalami curah hujan 313mm hanya dalam 48 jam hingga Sabtu atau lebih tinggi dari total rata-rata bulanan untuk Juli yang mencapai 242,5mm.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim mengintensifkan fenomena ini karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, menghasilkan curah hujan yang lebih tinggi.
Korban selamat lainnya mengatakan kepada media lokal bahwa dia telah mendengar "suara mengerikan" dan melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi ketika pekerja darurat mendesak orang-orang untuk mengungsi.
NHK mengatakan 80 rumah hancur akibat tanah longsor, yang bisa mencapai sejauh 2 km.
Sebuah laporan mengatakan peringatan evakuasi tertinggi, yang mendesak orang untuk segera menyelamatkan diri, dikeluarkan setelah bencana di Atami, yang memiliki 20.000 rumah tangga.
Penduduk di banyak kota lain di Shizuoka juga telah diperintahkan untuk mengungsi.
Perusahaan Listrik Tokyo pada hari Sabtu mengatakan sekitar 2.800 rumah di Atami dibiarkan tanpa listrik.
Sebagian besar wilayah Jepang saat ini mengalami musim hujan tahunan, yang berlangsung selama beberapa minggu dan sering menyebabkan banjir dan tanah longsor, sehingga pemerintah setempat mengeluarkan perintah evakuasi.
Menurut stasiun televisi NHK, kota yang berjarak sekitar 90 km barat daya Tokyo, mengalami curah hujan 313mm hanya dalam 48 jam hingga Sabtu atau lebih tinggi dari total rata-rata bulanan untuk Juli yang mencapai 242,5mm.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim mengintensifkan fenomena ini karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, menghasilkan curah hujan yang lebih tinggi.
tulis komentar anda