Giliran Pekerja Pelabuhan Afsel Tolak Turunkan Kargo Kapal Israel

Jum'at, 21 Mei 2021 - 21:46 WIB
Para warga Afrika Selatan (Afsel) menggelar aski pro Palestina. Foto/The New Arab
CAPE TOWN - Pekerja pelabuhan Afrika Selatan (Afsel) telah menolak untuk menurunkan kargo dari kapal Israel sebagai protes terhadap pembomannegara Zionisdi Jalur Gaza . Demikian pengumuman yang dikeluarkan Perdagangan Afrika Selatan dan Serikat Pekerja (Satawu).

Anggota Satawu menolak untuk menurunkan kargo dari Zim Shanghai yang berlabuh di pelabuhan Durban, menyusul tindakan serupa oleh pekerja dermaga Italia pekan lalu. Pekerja di Livorno digunakan kembali untuk membongkar pengiriman senjata dari kapal lain milik perusahaan milik negara Israel Zim Lines.



Wakil sekretaris jenderal serikat pekerja, Anele Kiet, mengumumkan bahwa anggota juga akan mengadakan piket makan siang sebagai solidaritas dengan warga Palestina.

"Kami menerima permintaan dari SA BDS Coalition bahwa sebagai bagian dari solidaritas dengan Palestina, anggota Satawu yang bekerja di pelabuhan Durban perlu memboikot pengiriman tersebut," kata Kiet, merujuk pada gerakan boikot, divestasi dan sanksi (BDS).



"Memang kami telah menghubungi anggota kami di pelabuhan Durban, yang telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan menurunkan kiriman. Kami akan menjemput setiap hari saat makan siang dan terlibat dalam demonstrasi," imbuhnya seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (21/5/2021).

Dalam sebuah pernyataan, koalisi BDS Afrika Selatan mengatakan menanggapi seruan untuk bertindak oleh Federasi Umum Serikat Buruh Palestina (PGFTU).

“Seruan PGFTU adalah salah satu dari banyak aksi boikot, divestasi dan sanksi yang diserukan oleh Palestina - konsekuensi dari serangan barbar Israel di Gaza, pembunuhan warga Palestina di Tepi Barat, pogrom di Haifa Lyddia, Haifa, Jaffa dan lainnya kota dan kota dan pembersihan etnis di Yerusalem yang diduduki," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.

Pekerja telah menjadwalkan dua hari protes di kota pelabuhan melawan agresi Israel di wilayah Palestina.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More