Serangan Udara Israel Tewaskan 42 Warga Palestina di Gaza
Senin, 17 Mei 2021 - 05:40 WIB
GAZA - Israel kembali melancarkan serangan udara ke wilayah Palestina di Jalur Gaza , Minggu (16/5) pagi waktu setempat. Serangan udara itu menghancurkan beberapa rumah dan menewaskan 42 warga Palestina, termasuk 10 anak-anak. Sementara pejuang Palestina di Gaza, menembakkan roket ke wilayah Israel dalam pertempuran yang sudah memasuki hari ke tujuh.
Seperti dilaporkan Reuters, militer Israel mengatakan, korban sipil yang jatuh akibat serangan udara tersebut tidaklah disengaja. Menurut militer Israel, jet-jet tempur mereka menyerang sistem terowongan yang digunakan oleh militan Palestina di kota Gaza. Serangan itu meruntuhkan sistem terowongan, yang akhirnya turut meruntuhkan bangunan yang ada di atasnya.
"Fasilitas militer bawah tanah runtuh, menyebabkan pondasi rumah sipil di atasnya juga runtuh, menyebabkan korban yang tidak diinginkan," sebut pernyataan militer Israel.
Militer Israel juga mengatakan, mereka berusaha menghindari jatuhnya korban sipil, tetapi mengatakan Hamas yang memikul tanggung jawab. “Karena (Hamas) secara sengaja menempatkan infrastruktur militernya di bawah rumah-rumah sipil, sehingga membuat warga sipil terancam bahaya," lanjut pernyataan tersebut.
Sementara Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, menyebut serangan udara Israel itu sebagai "pembunuhan yang sudah direncanakan sebelumnya".
Di rumah-rumah yang hancur selama serangan Israel di lingkungan Gaza pada Minggu pagi, warga Palestina bekerja untuk membersihkan puing-puing dari salah satu bangunan yang hancur. Warga menemukan mayat seorang wanita dan pria.
"Ini adalah momen-momen mengerikan yang tidak dapat digambarkan oleh siapa pun. Seperti gempa bumi yang melanda daerah itu," kata Mahmoud Hmaid, ayah tujuh anak yang membantu upaya penyelamatan.
Seperti dilaporkan Reuters, militer Israel mengatakan, korban sipil yang jatuh akibat serangan udara tersebut tidaklah disengaja. Menurut militer Israel, jet-jet tempur mereka menyerang sistem terowongan yang digunakan oleh militan Palestina di kota Gaza. Serangan itu meruntuhkan sistem terowongan, yang akhirnya turut meruntuhkan bangunan yang ada di atasnya.
"Fasilitas militer bawah tanah runtuh, menyebabkan pondasi rumah sipil di atasnya juga runtuh, menyebabkan korban yang tidak diinginkan," sebut pernyataan militer Israel.
Militer Israel juga mengatakan, mereka berusaha menghindari jatuhnya korban sipil, tetapi mengatakan Hamas yang memikul tanggung jawab. “Karena (Hamas) secara sengaja menempatkan infrastruktur militernya di bawah rumah-rumah sipil, sehingga membuat warga sipil terancam bahaya," lanjut pernyataan tersebut.
Sementara Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, menyebut serangan udara Israel itu sebagai "pembunuhan yang sudah direncanakan sebelumnya".
Di rumah-rumah yang hancur selama serangan Israel di lingkungan Gaza pada Minggu pagi, warga Palestina bekerja untuk membersihkan puing-puing dari salah satu bangunan yang hancur. Warga menemukan mayat seorang wanita dan pria.
"Ini adalah momen-momen mengerikan yang tidak dapat digambarkan oleh siapa pun. Seperti gempa bumi yang melanda daerah itu," kata Mahmoud Hmaid, ayah tujuh anak yang membantu upaya penyelamatan.
tulis komentar anda