8 Orang Sekeluarga Ditembak Mati saat Tarawih di Masjid Afghanistan
Senin, 19 April 2021 - 13:50 WIB
JALALABAD - Delapan orang dari anggota keluarga yang sama ditembak mati oleh pria bersenjata tak dikenal di sebuah masjid di provinsi Nangarhar, Afghanistan . Para korban ditembak saat menunaikan ibadah salat Tarawih pada Sabtu malam.
Penembakan itu terjadi di wilayah kota Jalalabad. Menurut Gubernur Nangarhar, Ziaulhaq Amarkhil, pembunuhan itu terjadi karena sengketa tanah.
Semua korban tewas adalah laki-laki, yang terdiri dari lima bersaudara dan tiga saudara sepupu.
“Penembakan itu terjadi pada saat Tarawih [salat sunah di malam hari selama Ramadhan]. Ini adalah serangan yang ditargetkan dan informasi awal menunjukkan sengketa tanah adalah alasannya," kata Amarkhil kepada Al Jazeera, Minggu (18/4/2021).
Bentrokan atas sengketa tanah biasa terjadi di Afghanistan. Apa yang disebut pertikaian berdarah bisa berlangsung selama beberapa dekade, turun-temurun dalam siklus kekerasan.
April lalu, sedikitnya enam anggota suku tewas dan hampir 20 lainnya cedera dalam bentrokan bersenjata atas sengketa tanah di provinsi yang sama. Pertempuran itu berlangsung selama beberapa hari.
Nangarhar, benteng pertahanan kelompok Taliban dan ISIS, merupakan wilayah kaya dan merupakan salah satu daerah terpenting untuk pertanian di Afghanistan.
Penembakan itu terjadi di wilayah kota Jalalabad. Menurut Gubernur Nangarhar, Ziaulhaq Amarkhil, pembunuhan itu terjadi karena sengketa tanah.
Semua korban tewas adalah laki-laki, yang terdiri dari lima bersaudara dan tiga saudara sepupu.
“Penembakan itu terjadi pada saat Tarawih [salat sunah di malam hari selama Ramadhan]. Ini adalah serangan yang ditargetkan dan informasi awal menunjukkan sengketa tanah adalah alasannya," kata Amarkhil kepada Al Jazeera, Minggu (18/4/2021).
Bentrokan atas sengketa tanah biasa terjadi di Afghanistan. Apa yang disebut pertikaian berdarah bisa berlangsung selama beberapa dekade, turun-temurun dalam siklus kekerasan.
April lalu, sedikitnya enam anggota suku tewas dan hampir 20 lainnya cedera dalam bentrokan bersenjata atas sengketa tanah di provinsi yang sama. Pertempuran itu berlangsung selama beberapa hari.
Nangarhar, benteng pertahanan kelompok Taliban dan ISIS, merupakan wilayah kaya dan merupakan salah satu daerah terpenting untuk pertanian di Afghanistan.
(min)
tulis komentar anda