Fauci: AS Tidak Butuhkan Vaksin AstraZeneca
Jum'at, 02 April 2021 - 19:18 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mungkin tidak membutuhkan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca , meskipun telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat. Hal itu diungkapkan kepala penasihat medis Gedung Putih, Anthony Fauci.
Vaksin, yang pernah dipuji sebagai tonggak lain dalam perang melawan pandemi Covid-19, telah dirundung pertanyaan sejak akhir tahun lalu, bahkan saat telah diizinkan untuk digunakan oleh puluhan negara.
Ditanya apakah AS akan menggunakan vaksin AstraZeneca, pria yang juga merupakan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular itu mengaku masih belum jelas.
Fauci mengatakan, AS memiliki kontrak yang cukup dengan pembuat vaksin lain untuk memvaksinasi seluruh penduduknya dan mungkin cukup untuk suntikan penguat di musim gugur.
"Kita masih belum tahu (menggunakan vaksin AstraZeneca). Perasaan umum saya adalah mengingat hubungan kontrak yang kami miliki dengan sejumlah perusahaan, bahwa kami memiliki cukup vaksin untuk memenuhi semua kebutuhan kita tanpa meminta AstraZeneca," ujarnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (2/4/2021).
"Jika Anda melihat jumlah (dosis) yang akan kami dapatkan, jumlah yang dapat diperoleh dari J&J, dari Novavax dari Moderna jika kami mengontrak lebih, kemungkinan kami dapat menangani meningkatkan yang kita butuhkan, tapi saya tidak bisa mengatakan dengan pasti," sambungnya.
Vaksin, yang pernah dipuji sebagai tonggak lain dalam perang melawan pandemi Covid-19, telah dirundung pertanyaan sejak akhir tahun lalu, bahkan saat telah diizinkan untuk digunakan oleh puluhan negara.
Ditanya apakah AS akan menggunakan vaksin AstraZeneca, pria yang juga merupakan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular itu mengaku masih belum jelas.
Fauci mengatakan, AS memiliki kontrak yang cukup dengan pembuat vaksin lain untuk memvaksinasi seluruh penduduknya dan mungkin cukup untuk suntikan penguat di musim gugur.
"Kita masih belum tahu (menggunakan vaksin AstraZeneca). Perasaan umum saya adalah mengingat hubungan kontrak yang kami miliki dengan sejumlah perusahaan, bahwa kami memiliki cukup vaksin untuk memenuhi semua kebutuhan kita tanpa meminta AstraZeneca," ujarnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (2/4/2021).
"Jika Anda melihat jumlah (dosis) yang akan kami dapatkan, jumlah yang dapat diperoleh dari J&J, dari Novavax dari Moderna jika kami mengontrak lebih, kemungkinan kami dapat menangani meningkatkan yang kita butuhkan, tapi saya tidak bisa mengatakan dengan pasti," sambungnya.
(esn)
tulis komentar anda