UEA: Sanksi AS Persulit Suriah Bergabung Lagi ke Liga Arab

Rabu, 10 Maret 2021 - 02:02 WIB
Menlu UEA Sheikh Abdullah bin Zayed. Foto/REUTERS
ABU DHABI - Uni Emirat Arab (UEA) menganggap sanksi keras Amerika Serikat (AS) terhadap Suriah membuat Damaskus lebih sulit bergabung kembali ke Liga Arab.

Melalui Undang-Undang Caesar Washington, yang berlaku pada Juni tahun lalu, Amerika Serikat berharap dapat mencegah upaya rekonstruksi atau normalisasi perdagangan tanpa pertanggungjawaban atas kekejaman di era Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Menteri Luar Negeri (Menlu) UEA Sheikh Abdullah bin Zayed mengatakan, “Meskipun berbagai upaya dibutuhkan Suriah dan blok Liga Arab, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini untuk berkoordinasi dan bekerja dengan Suriah adalah Undang-Undang Caesar."



"Untuk mempertahankan Undang-Undang Caesar seperti sekarang ini membuat jalan ini sangat sulit, tidak hanya bagi kita sebagai bangsa, tetapi juga untuk sektor swasta," papar dia, saat konferensi pers dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov.



Lihat infografis: Pesawat Jet Tempur Rafale Prancis Menjadi Incaran RI

“Masalah yang harus menjadi bagian dari dialog yang kita bahas secara jelas dengan teman-teman kita di Amerika Serikat,” ungkap Abdullah.

Lihat infografis: Gertak Iran, B-52 AS dan F-15 Israel Berkeliaran di Teluk Persia

Konflik Suriah dipicu penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah pada 2011. Konflik itu telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi.

Suriah dikeluarkan dari Liga Arab yang beranggotakan 22 negara pada November 2011 karena jumlah korban tewas meningkat drastis dalam konflik tersebut.

Beberapa kekuatan regional, bertaruh pada kematian rezim Assad, menangguhkan hubungan diplomatik dengan Damaskus.

UEA dan Bahrain membuka kembali misi diplomatik mereka di ibu kota Suriah pada Desember 2018.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More