'Perang' Geng Picu Kerusuhan di 3 Penjara Ekuador, 62 Napi Tewas
Rabu, 24 Februari 2021 - 22:20 WIB
QUITO - Setidaknya 62 narapidana (napi) tewas dalam kerusuhan yang pecah di penjara di tiga kota di Ekuador . Pemicunya adalah perkelahian antar geng yang saling bersaing dan upaya pelarian.
Direktur PRISON Edmundo Moncayo dalam konferensi pers mengatakan bahwa 800 kantor polisi telah membantu mendapatkan kembali kendali atas fasilitas penjara yang dilanda kerusuhan. Ratusan petugas dari unit taktis juga telah dikerahkan sejak bentrokan pecah pada Senin malam.
Moncayo mengatakan bahwa dua kelompok berusaha untuk menjadi pemimpin di dalam pusat tahanan dan bentrokan itu menimbulkan pencarian senjata yang dilakukan oleh petugas polisi.
Moncayo mengatakan 33 meninggal di penjara di Cuenca di Ekuador selatan, 21 di Pantai Pasifik Guayaquil dan delapan di kota pusat Latacunga.
Moncayo mengatakan bahwa hampir 70 persen populasi penjara negara itu berada di penjara di mana kerusuhan terjadi.
Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan dugaan narapidana dipenggal dan potong-potonmg di tengah genangan darah.
Kerusuhan penjara yang mematikan relatif sering terjadi di Ekuador dalam beberapa tahun terakhir. Penjara di negara ini dirancang untuk sekitar 27.000 narapidana tetapi pada kenyataannya menampung sekitar 38.000.
Presiden Ekuador, Lenin Moreno mentweet bahwa ia telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk melakukan kontrol ketat terhadap senjata, amunisi dan bahan peledak di perimeter luar penjara sebagai akibat dari kerusuhan minggu ini.
Sementara itu Menteri Pemerintah Ekuador Patricio PazmiƱo mengirim tweet menyalahkan tindakan bersama organisasi kriminal untuk menghasilkan kekerasan di penjara negara itu.
"Kami mengelola tindakan untuk mendapatkan kembali kendali," imbuhnya seperti dikutip dari NBC News, Rabu (24/2/2021).
Direktur PRISON Edmundo Moncayo dalam konferensi pers mengatakan bahwa 800 kantor polisi telah membantu mendapatkan kembali kendali atas fasilitas penjara yang dilanda kerusuhan. Ratusan petugas dari unit taktis juga telah dikerahkan sejak bentrokan pecah pada Senin malam.
Moncayo mengatakan bahwa dua kelompok berusaha untuk menjadi pemimpin di dalam pusat tahanan dan bentrokan itu menimbulkan pencarian senjata yang dilakukan oleh petugas polisi.
Moncayo mengatakan 33 meninggal di penjara di Cuenca di Ekuador selatan, 21 di Pantai Pasifik Guayaquil dan delapan di kota pusat Latacunga.
Moncayo mengatakan bahwa hampir 70 persen populasi penjara negara itu berada di penjara di mana kerusuhan terjadi.
Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan dugaan narapidana dipenggal dan potong-potonmg di tengah genangan darah.
Kerusuhan penjara yang mematikan relatif sering terjadi di Ekuador dalam beberapa tahun terakhir. Penjara di negara ini dirancang untuk sekitar 27.000 narapidana tetapi pada kenyataannya menampung sekitar 38.000.
Presiden Ekuador, Lenin Moreno mentweet bahwa ia telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk melakukan kontrol ketat terhadap senjata, amunisi dan bahan peledak di perimeter luar penjara sebagai akibat dari kerusuhan minggu ini.
Sementara itu Menteri Pemerintah Ekuador Patricio PazmiƱo mengirim tweet menyalahkan tindakan bersama organisasi kriminal untuk menghasilkan kekerasan di penjara negara itu.
"Kami mengelola tindakan untuk mendapatkan kembali kendali," imbuhnya seperti dikutip dari NBC News, Rabu (24/2/2021).
(ian)
tulis komentar anda