Mantan Presiden Iran Peringatkan Rencana Perang Baru di Timur Tengah
Rabu, 13 Januari 2021 - 04:19 WIB
TEHERAN - Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad memperingatkan Presiden Hassan Rouhani tentang apa yang dia sebut sebagai "perang destruktif baru" yang direncanakan di Timur Tengah dan Teluk.
Baca Juga: Iran Mulai Riset Bahan Bakar Nuklir Berbasis Logam Uranium
"Semua perkembangan, posisi dan berita yang diterbitkan di berbagai media di penjuru dunia menunjukkan bahwa perang destruktif baru telah direncanakan di Timur Tengah dan Teluk," ungkap Ahmadinejad dalam surat yang ditujukan kepada presiden yang sedang menjabat.
Baca Juga: Arab Saudi Kecam Keputusan Israel Bangun 800 Unit Permukiman Baru
Dia menambahkan, "Semua pejabat harus mencegah pecahnya perang dengan mengambil tindakan yang diperlukan dan segera."
"Saya berharap Anda, sebagai Presiden Republik Islam, melakukan segala upaya ke arah ini, untuk mencegah pecahnya perang," papar dia. (Baca Juga: Iran Gelar Latihan Rudal di Teluk Oman, Pamer Kemampuan Manuver)
Ahmadinejad mengakhiri suratnya dengan menekankan, "Tidak ada keraguan bahwa negara-negara di kawasan ini akan berterima kasih kepada para pejabat yang dengan kecerdasan dan rasa tanggung jawabnya akan mencegah kerusakan material dan spiritual yang dapat terjadi karena perang." (Lihat Infografis: Saingi Jet Siluman F-22 AS, China Modifikasi Mesin J-20)
Ahmadinejad menjabat sebagai presiden keenam Republik Islam Iran dari Agustus 2005 hingga 2013. (Lihat Video: Total Ada Empat Korban Teridentifikasi, Berikut Namanya)
Hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas di era pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pada hari-hari terakhir Trump menjabat di Gedung Putih, berbagai provokasi terjadi hingga memicu kekhawatiran pecah perang antara Iran dan AS.
Baca Juga: Ferrari Tailor Made Bikin Mobil yang Warnanya Tak Ferrari Banget
Militer kedua pihak pun disiagakan dan dikerahkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
Baca Juga: Iran Mulai Riset Bahan Bakar Nuklir Berbasis Logam Uranium
"Semua perkembangan, posisi dan berita yang diterbitkan di berbagai media di penjuru dunia menunjukkan bahwa perang destruktif baru telah direncanakan di Timur Tengah dan Teluk," ungkap Ahmadinejad dalam surat yang ditujukan kepada presiden yang sedang menjabat.
Baca Juga: Arab Saudi Kecam Keputusan Israel Bangun 800 Unit Permukiman Baru
Dia menambahkan, "Semua pejabat harus mencegah pecahnya perang dengan mengambil tindakan yang diperlukan dan segera."
"Saya berharap Anda, sebagai Presiden Republik Islam, melakukan segala upaya ke arah ini, untuk mencegah pecahnya perang," papar dia. (Baca Juga: Iran Gelar Latihan Rudal di Teluk Oman, Pamer Kemampuan Manuver)
Ahmadinejad mengakhiri suratnya dengan menekankan, "Tidak ada keraguan bahwa negara-negara di kawasan ini akan berterima kasih kepada para pejabat yang dengan kecerdasan dan rasa tanggung jawabnya akan mencegah kerusakan material dan spiritual yang dapat terjadi karena perang." (Lihat Infografis: Saingi Jet Siluman F-22 AS, China Modifikasi Mesin J-20)
Ahmadinejad menjabat sebagai presiden keenam Republik Islam Iran dari Agustus 2005 hingga 2013. (Lihat Video: Total Ada Empat Korban Teridentifikasi, Berikut Namanya)
Hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas di era pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pada hari-hari terakhir Trump menjabat di Gedung Putih, berbagai provokasi terjadi hingga memicu kekhawatiran pecah perang antara Iran dan AS.
Baca Juga: Ferrari Tailor Made Bikin Mobil yang Warnanya Tak Ferrari Banget
Militer kedua pihak pun disiagakan dan dikerahkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
(sya)
tulis komentar anda