Tentara Zionis Israel Tewas setelah Kepalanya Dilempar Batu
Selasa, 12 Mei 2020 - 16:44 WIB
JENIN - Seorang tentara rezim Zionis Israel tewas di Tepi Barat utara, Selasa (12/5/2020) dini hari, setelah kepalanya dilempari batu besar. Dia ditimpuk batu ketika melakukan penggerebekan di wilayah tersebut.
Tentara yang tewas itu bernama Sersan Kelas Satu Amit Ben-Ygal, anggota Batalyon Pengintaian Golani. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Hidai Zilberman, Ben-Ygal telah melakukan empat penangkapan semalam di desa Yabed, sebelah barat Jenin, Tepi Barat.
Ketika pasukan Zionis berjalan keluar dari desa dengan berjalan kaki, sekelompok kecil sekitar 10 pemuda Palestina mulai melempari mereka dengan batu.
Zilberman mengatakan batu yang menewaskan Ben-Ygal dilempar dari atap salah satu rumah di pinggiran desa, yang kerap jadi lokasi bentrokan antara penduduk Palestina dan pasukan IDF.
"Batu itu menghantam prajurit langsung di kepala. Tentara itu mengenakan helm. Tapi itu agak miring," katanya.
Ben-Ygal menerima perawatan dari petugas medis di tempat kejadian sebelum dibawa ke Pusat Medis Haifa Rambam, tempat ia dinyatakan tewas.
Ben-Ygal, asal kota Ramat Gan, Israel, adalah prajurit IDF pertama yang terbunuh dalam aksi massa Palestina pada tahun 2020. Dia dipromosikan secara anumerta dari sersan staf menjadi sersan kelas satu.
Ayah Ben-Ygal, Baruch, mengatakan kepada stasiun radio Kan bahwa putranya adalah anak tunggal, yang mengharuskannya menerima izin khusus untuk bertugas di unit tempur. Ben-Ygal memiliki dua saudara perempuan di pihak ibunya.
“Dia berasal dari keluarga Zionis. Dia mencintai rakyat Israel, tanah Israel," kata Baruch Ben-Ygal, seperti dikutip Times of Israel.
Tentara yang tewas itu bernama Sersan Kelas Satu Amit Ben-Ygal, anggota Batalyon Pengintaian Golani. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Hidai Zilberman, Ben-Ygal telah melakukan empat penangkapan semalam di desa Yabed, sebelah barat Jenin, Tepi Barat.
Ketika pasukan Zionis berjalan keluar dari desa dengan berjalan kaki, sekelompok kecil sekitar 10 pemuda Palestina mulai melempari mereka dengan batu.
Zilberman mengatakan batu yang menewaskan Ben-Ygal dilempar dari atap salah satu rumah di pinggiran desa, yang kerap jadi lokasi bentrokan antara penduduk Palestina dan pasukan IDF.
"Batu itu menghantam prajurit langsung di kepala. Tentara itu mengenakan helm. Tapi itu agak miring," katanya.
Ben-Ygal menerima perawatan dari petugas medis di tempat kejadian sebelum dibawa ke Pusat Medis Haifa Rambam, tempat ia dinyatakan tewas.
Ben-Ygal, asal kota Ramat Gan, Israel, adalah prajurit IDF pertama yang terbunuh dalam aksi massa Palestina pada tahun 2020. Dia dipromosikan secara anumerta dari sersan staf menjadi sersan kelas satu.
Ayah Ben-Ygal, Baruch, mengatakan kepada stasiun radio Kan bahwa putranya adalah anak tunggal, yang mengharuskannya menerima izin khusus untuk bertugas di unit tempur. Ben-Ygal memiliki dua saudara perempuan di pihak ibunya.
“Dia berasal dari keluarga Zionis. Dia mencintai rakyat Israel, tanah Israel," kata Baruch Ben-Ygal, seperti dikutip Times of Israel.
tulis komentar anda