Tusuk Penjaga Konsulat Prancis, Seorang Pria Diamankan di Jeddah
Kamis, 29 Oktober 2020 - 20:15 WIB
JEDDAH - Seorang pria telah ditangkap di kota Jeddah, Arab Saudi. Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), pria tersebut ditangkap setelah menikam seorang penjaga di Konsulat Jenderal Prancis .
SPA melaporkan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (29/10/2020), bahwa pria tersebut menusuk penjaga konsul Prancis dengan benda tajam, tanpa menjelaskan lebih lanjut benda yang dimaksud.
Sementara itu, Kedutaan Besar Prancis di Riyadh mengatakan bahwa korban saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat. Kedutaan Prancis menuturkan bahwa pelaku melakukan serangan dengan menggunakan pisau.
"Kedutaan Prancis mengutuk keras serangan terhadap pos terdepan diplomatik, ini adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan," kata Kedutaan Besar Prancis dalam sebuah pernyataan. ( Lihat foto: Serangan Menggunakan Pisau di Prancis, Dua Orang Tewas )
Laporan penusukan ini sendiri datang tidak lama setelah terjadi aksi serangan dengan menggunakan pisau di sebuah gereja di kota Nice, Prancis. Polisimengatakan tigak orang tewas dalam serangan tersebut.
Walikota Nice, Christian Estrosi mengatakan, pelaku penyerangan berhasil dilumpuhkan polisi dan saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Dia mengatakan, pelaku meneriakkan "Allahu Akbar" sebelum melancarkan serangan.
Estrosi mengatakan, salah satu dari tiga orang yang tewas dalam serangan tersebut adalah penjaga gereja. "Penyerang terus meneriakkan "Allahu Akbar" bahkan setelah dia ditahan," kata Estrosi.
"Tersangka penyerangan ditembak oleh polisi, dia dalam perjalanan ke rumah sakit, dia masih hidup. Cukup sudah, sekarang waktunya bagi Prancis untuk membebaskan diri dari hukum perdamaian untuk secara definitif menghapus Islamo-fasisme dari wilayah kami," sambungnya. ( Baca juga: PBB Turut Kecam Perilisan Karikatur Nabi Muhammad )
Dia kemudian mengatakan para korban tewas dengan cara yang mengerikan. "Metodenya cocok, tanpa diragukan lagi, cara yang sama digunakan melawan guru pemberani di Conflans Sainte Honorine, Samuel Paty," ujarnya.
SPA melaporkan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (29/10/2020), bahwa pria tersebut menusuk penjaga konsul Prancis dengan benda tajam, tanpa menjelaskan lebih lanjut benda yang dimaksud.
Sementara itu, Kedutaan Besar Prancis di Riyadh mengatakan bahwa korban saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat. Kedutaan Prancis menuturkan bahwa pelaku melakukan serangan dengan menggunakan pisau.
"Kedutaan Prancis mengutuk keras serangan terhadap pos terdepan diplomatik, ini adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan," kata Kedutaan Besar Prancis dalam sebuah pernyataan. ( Lihat foto: Serangan Menggunakan Pisau di Prancis, Dua Orang Tewas )
Laporan penusukan ini sendiri datang tidak lama setelah terjadi aksi serangan dengan menggunakan pisau di sebuah gereja di kota Nice, Prancis. Polisimengatakan tigak orang tewas dalam serangan tersebut.
Walikota Nice, Christian Estrosi mengatakan, pelaku penyerangan berhasil dilumpuhkan polisi dan saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Dia mengatakan, pelaku meneriakkan "Allahu Akbar" sebelum melancarkan serangan.
Estrosi mengatakan, salah satu dari tiga orang yang tewas dalam serangan tersebut adalah penjaga gereja. "Penyerang terus meneriakkan "Allahu Akbar" bahkan setelah dia ditahan," kata Estrosi.
"Tersangka penyerangan ditembak oleh polisi, dia dalam perjalanan ke rumah sakit, dia masih hidup. Cukup sudah, sekarang waktunya bagi Prancis untuk membebaskan diri dari hukum perdamaian untuk secara definitif menghapus Islamo-fasisme dari wilayah kami," sambungnya. ( Baca juga: PBB Turut Kecam Perilisan Karikatur Nabi Muhammad )
Dia kemudian mengatakan para korban tewas dengan cara yang mengerikan. "Metodenya cocok, tanpa diragukan lagi, cara yang sama digunakan melawan guru pemberani di Conflans Sainte Honorine, Samuel Paty," ujarnya.
(esn)
tulis komentar anda