Taliban Dukung Trump dalam Pilpres AS, Jagad Twitter Heboh

Minggu, 11 Oktober 2020 - 16:37 WIB
Jagad Twitter mendadak heboh setelah Taliban memberikan dukungan kepada calon presiden AS incumbent Donald Trump. Foto/Sputnik
WASHINGTON - Dalam sebuah wawancara dengan CBS News, juru bicara kelompok Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa kelompok itu berharap Donald Trump akan memenangkan pemilu presiden dan mengakhiri kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.

"Kami berharap dia akan memenangkan pemilihan dan mengakhiri kehadiran militer AS di Afghanistan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada CBS News dalam sebuah wawancara,

Tak lama setelah Taliban menyuarakan dukungan agar Trump terpilih kembali menjadi presiden AS, juru bicara Trump, Tim Murtaugh, menyatakan bahwa kampanye tersebut menolak dukungan Taliban.



"Kami menolak dukungan mereka dan Taliban harus tahu bahwa presiden akan selalu melindungi kepentingan Amerika dengan cara apa pun yang diperlukan, tidak seperti Joe Biden yang menentang penghapusan Osama bin Laden dan Qasem Soleimani", kata Murtaugh seperti dilansir dari Sputnik, Minggu (11/10/2020).

Dukungan dari Taliban itu pun memicu kehebohan warganet di platform media sosial Twitter. Mereka membanjiri Twitter dengan meme, reaksi, lelucon, dan komentar yang membuat marah.

Saat Trump mendapat dukungan dari Taliban, remaja yang menjadi aktivis lingkungan Greta Thunberg justru menjagokan kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden. Sontak inimempertajamperbedaan netizen terkaitkedua dukungan tersebut.

Bagi banyak pengguna, berita ini tampaknya menjadi poin penentu dalam pilihan suara mereka. Netizen tampaknya mengingat setiap dukungan kontroversial terhadap Trump - bahkan yang tidak nyata.

Seorang netizen bahkan membayangkan bagaimana Trump akan bereaksi terhadap dukungan dari Taliban tersebut.

"Saya tidak kenal mereka? Taliban? Mungkin saya bertemu dengan mereka...Saya dengar mereka membicarakan yang baik tentang saya...tetapi Saya juga mendengar melakukan sesuatu yang tidak baik," cuit netizen dengan akun @jcmanuel2323.

Namun, ada sejumlah netizen yang tetap tenang, menyatakan bahwa Taliban mendukung Trump karena kebijakan presiden bahwa dia akan menarik pasukan AS dari Afghanistan sebuah langkah yang dinilai oleh beberapa orang sebagai hal yang baik.

"Tentu saja mereka mendukung Trump. Biden akan menginvasi negara mereka dan memulai perang kembali!" cuit akun @HarleyIstlund.

Dukungan yang diberikan oleh Taliban kepada Trump dilakukan di tengah deklarasi ia akan menarik semua pasukan AS dari Afghanistan sebelum Natal, jika kelompok tersebut memenuhi persyaratan kontra-terorisme.(Baca juga: Trump Ingin Tarik Semua Pasukan AS di Afghanistan Sebelum Natal )

Juru bicara Taliban menyambut baik gagasan itu, mengulangi komitmen kelompok teroris tersebut terhadap perjanjiannya dengan AS. Ia juga menyuarakan harapan untuk hubungan baik dan positif dengan semua negara, termasuk AS, di masa depan.

Pada bulan Februari, AS dan Taliban menyetujui kesepakatan damai tentatif di Qatar, dengan Washington bersumpah untuk menarik pasukannya dari Afghanistan dan kelompok teror berjanji untuk mencegah negara itu menjadi surga bagi terorisme.

Ketertarikan Trump untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan, jika dipenuhi, akan mengakhiri hampir dua dekade kehadiran aktif militer AS di negara itu, dimulai setelah serangan 11/9. Perang Afghanistan diprakarsai oleh pemerintahan Presiden AS George W Bush, karena pada saat itu meyakini pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden bersembunyi di wilayah tersebut.(Baca juga: Taliban Bantai 20 Pasukan Pemerintah Afghanistan di Tengah Pembicaraan Damai )
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More