Kim Jong-un Menangis Saat Berpidato Soal Kesulitan Korea Utara
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 20:16 WIB
SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampak emosional saat berpidato di acara perayaan ulang tahun Partai Buruh yang berkuasa di negara itu. Ia tampak meneteskan air mata saat berbicara tentang kesulitan yang dihadapi negaranya, merujuk pada bencana topan, banjir, dan rezim sanksi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) yang membatasi ekonomi.
“Berapa banyak orang yang telah bertahan dan berjuang dengan lingkungan yang sulit tahun ini?” kata diktator muda Korea Utara itu yang tampak menangis.
“Pengabdian patriotik dari tentara Tentara Rakyat kita di depan karantina dan di depan pemulihan bencana alam tidak dapat dirawat tanpa air mata terima kasih. Saya sangat menyesal dan menyakitkan tidak bersama mereka pada malam kemuliaan ini," imbuhnya seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (10/10/2020).
Korea Utara sedang menuju kontraksi ekonomi terbesar sejak 1997, menurut Fitch Solutions, karena virus Corona menyebabkan penutupan perbatasan dan banjir menghancurkan sebagian besar tanaman. (Baca juga: Kim Jong-un Naik Mobil Mewah Sambangi Desa Dilanda Banjir )
Kim Jong-un lantas mengeluarkan peringatan langka untuk ekonomi Korea Utara pada bulan Agustus, memberi tahu para pemimpin partai bahwa negaranya menghadapi tantangan tak terduga dan tak terhindarkan dalam berbagai aspek. Ia menambahkan bahwa tujuan pembangunannya telah sangat tertunda.
Televisi pemerintah Korea Utara menunjukkan batalion berbaris di bawah cahaya terang alun-alun utama Pyongyang dalam parade malam langka untuk merayakan ulang tahun ke-75 Partai Buruh yang berkuasa. Kim, mengenakan setelan abu-abu, memasuki alun-alun tepat setelah jam besar berdetak hingga tengah malam, menunjukkan peristiwa yang telah direkam sebelumnya.
Badai dan banjir yang parah telah melanda Korea Utara, yang menghancurkan ribuan rumah dan meningkatkan kekhawatiran akan memburuknya kekurangan pangan kronis di negara itu.
Kim Jong-un memuji kecepatan pekerjaan rekonstruksi di distrik Kimhwa, desa yang dilanda banjir, saat memeriksa upaya pemulihan.
"Tahun ini merupakan salah satu kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata pemimpin Korea Utara tersebut kala itu.(Baca juga: Adik Kim Jong-un Muncul Lagi, Kunjungi Desa Dilanda Banjir di Korut )
“Berapa banyak orang yang telah bertahan dan berjuang dengan lingkungan yang sulit tahun ini?” kata diktator muda Korea Utara itu yang tampak menangis.
“Pengabdian patriotik dari tentara Tentara Rakyat kita di depan karantina dan di depan pemulihan bencana alam tidak dapat dirawat tanpa air mata terima kasih. Saya sangat menyesal dan menyakitkan tidak bersama mereka pada malam kemuliaan ini," imbuhnya seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (10/10/2020).
Korea Utara sedang menuju kontraksi ekonomi terbesar sejak 1997, menurut Fitch Solutions, karena virus Corona menyebabkan penutupan perbatasan dan banjir menghancurkan sebagian besar tanaman. (Baca juga: Kim Jong-un Naik Mobil Mewah Sambangi Desa Dilanda Banjir )
Kim Jong-un lantas mengeluarkan peringatan langka untuk ekonomi Korea Utara pada bulan Agustus, memberi tahu para pemimpin partai bahwa negaranya menghadapi tantangan tak terduga dan tak terhindarkan dalam berbagai aspek. Ia menambahkan bahwa tujuan pembangunannya telah sangat tertunda.
Televisi pemerintah Korea Utara menunjukkan batalion berbaris di bawah cahaya terang alun-alun utama Pyongyang dalam parade malam langka untuk merayakan ulang tahun ke-75 Partai Buruh yang berkuasa. Kim, mengenakan setelan abu-abu, memasuki alun-alun tepat setelah jam besar berdetak hingga tengah malam, menunjukkan peristiwa yang telah direkam sebelumnya.
Badai dan banjir yang parah telah melanda Korea Utara, yang menghancurkan ribuan rumah dan meningkatkan kekhawatiran akan memburuknya kekurangan pangan kronis di negara itu.
Kim Jong-un memuji kecepatan pekerjaan rekonstruksi di distrik Kimhwa, desa yang dilanda banjir, saat memeriksa upaya pemulihan.
"Tahun ini merupakan salah satu kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata pemimpin Korea Utara tersebut kala itu.(Baca juga: Adik Kim Jong-un Muncul Lagi, Kunjungi Desa Dilanda Banjir di Korut )
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda