Serbia Berencana Akhiri Pembatasan Terkait Covid-19 Pekan Ini
Senin, 04 Mei 2020 - 15:12 WIB
BELGRADE - Pemerintah Serbia dilaporkan berencana mencabut pembatasan untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada pekan ini. Langkah ini diambil Belgrade setelah terjadinya perlambatan secara siginifikan penyebaran Covid-19.
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic mengatakan, proposal yang ditandatangani oleh dirinya dan Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic untuk mencabut keadaan darurat harus disahkan oleh parlemen pada tengah pekan ini.
"Kondisi telah terpenuhi. Jam malam seharusnya dihentikan pada Kamis ini," kata Vucic dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (4/5/2020).
Vucic dikesempatan yang sama juga mengatakan bahwa Serbia akan dapat mengadakan pemilihan umum pada bulan Juni dan akan membahas ini dengan perwakilan oposisi. "Itu tergantung pada mereka. Saya siap untuk maju pada 14 Juni," ucapnya.
Serbia, seperti diketahui mengumumkan keadaan darurat terbuka pada 15 Maret dan memberlakukan jam malam malam serta melarang orang yang berusia lebih dari 65 tahun meninggalkan rumah mereka. Sekolah, kampus, ruang olahraga dan gimnasium telah ditutup dan negara ini juga telah menutup perbatasannya untuk orang asing.
Epidemiolog Serbia, Predrag Kon mengatakan penghapusan kondisi darurat tidak berarti mengakhiri pemberlakuan tindakan darurat untuk melindungi orang dari virus.
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic mengatakan, proposal yang ditandatangani oleh dirinya dan Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic untuk mencabut keadaan darurat harus disahkan oleh parlemen pada tengah pekan ini.
"Kondisi telah terpenuhi. Jam malam seharusnya dihentikan pada Kamis ini," kata Vucic dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (4/5/2020).
Vucic dikesempatan yang sama juga mengatakan bahwa Serbia akan dapat mengadakan pemilihan umum pada bulan Juni dan akan membahas ini dengan perwakilan oposisi. "Itu tergantung pada mereka. Saya siap untuk maju pada 14 Juni," ucapnya.
Serbia, seperti diketahui mengumumkan keadaan darurat terbuka pada 15 Maret dan memberlakukan jam malam malam serta melarang orang yang berusia lebih dari 65 tahun meninggalkan rumah mereka. Sekolah, kampus, ruang olahraga dan gimnasium telah ditutup dan negara ini juga telah menutup perbatasannya untuk orang asing.
Epidemiolog Serbia, Predrag Kon mengatakan penghapusan kondisi darurat tidak berarti mengakhiri pemberlakuan tindakan darurat untuk melindungi orang dari virus.
(esn)
tulis komentar anda