Rusia Mengaku Tidak Diberitahu Jerman Soal Hasil Pemeriksaan Navalny
Kamis, 03 September 2020 - 19:27 WIB
MOSKOW - Rusia mengaku tidak diberitahu Jerman soal hasil pemeriksaan pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, yang saat ini tengah menjalani perawatan di Berlin. Jerman menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan, Navalny terbukti diracun dengan novichok.
"Tidak, informasi seperti itu (Navalny diracun novichok) tidak masuk ke pemberitahuan kami," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (3/9/2020). ( Lihat grafis: Kolaborasi MiG-Sukhoi, Siap Hadirkan Jet Tempur Gen Ke-6 Rusia )
Sebelumnya, Juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pengujian oleh laboratorium militer khusus Jerman telah menunjukkan bukti racun saraf kimia dari kelompok Novichok.
Seibert mengatakan, pemerintah Jerman akan menginformasikan mitranya di Uni Eropa dan NATO tentang hasil tes. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan berkonsultasi dengan pihaknya sehubungan dengan tanggapan Rusia tentang tanggapan bersama yang sesuai. ( Baca juga: Bare-knuckle boxing, Tinju Telanjang yang Dianggap Terlalu Sadis )
Navalny, seorang politisi dan penyelidik korupsi yang merupakan salah satu pengkritik paling vokal Presiden Rusia Vladimir Putin, jatuh sakit dalam penerbangan kembali ke Moskow dari Siberia pada 20 Agustus. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit di kota Omsk di Siberia setelah pesawat melakukan pendaratan darurat.
Para pendukung Navalny di Rusia bersikeras dia sengaja diracuni oleh otoritas negara, tuduhan yang ditolak Kremlin sebagai "omong kosong". Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit Charite Berlin, di mana minggu lalu dokter mengatakan ada indikasi bahwa dia telah diracuni.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
"Tidak, informasi seperti itu (Navalny diracun novichok) tidak masuk ke pemberitahuan kami," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (3/9/2020). ( Lihat grafis: Kolaborasi MiG-Sukhoi, Siap Hadirkan Jet Tempur Gen Ke-6 Rusia )
Sebelumnya, Juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pengujian oleh laboratorium militer khusus Jerman telah menunjukkan bukti racun saraf kimia dari kelompok Novichok.
Seibert mengatakan, pemerintah Jerman akan menginformasikan mitranya di Uni Eropa dan NATO tentang hasil tes. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan berkonsultasi dengan pihaknya sehubungan dengan tanggapan Rusia tentang tanggapan bersama yang sesuai. ( Baca juga: Bare-knuckle boxing, Tinju Telanjang yang Dianggap Terlalu Sadis )
Navalny, seorang politisi dan penyelidik korupsi yang merupakan salah satu pengkritik paling vokal Presiden Rusia Vladimir Putin, jatuh sakit dalam penerbangan kembali ke Moskow dari Siberia pada 20 Agustus. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit di kota Omsk di Siberia setelah pesawat melakukan pendaratan darurat.
Para pendukung Navalny di Rusia bersikeras dia sengaja diracuni oleh otoritas negara, tuduhan yang ditolak Kremlin sebagai "omong kosong". Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit Charite Berlin, di mana minggu lalu dokter mengatakan ada indikasi bahwa dia telah diracuni.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(esn)
tulis komentar anda