Inggris Tuntut Rusia Jelaskan Kasus Pengkritik Putin yang Diracun
Kamis, 03 September 2020 - 03:03 WIB
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson meminta Rusia menjelaskan apa yang terjadi pada Alexei Navalny, pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin.
Jerman menyatakan Navalny diracun dengan agen saraf. Inggris berjanji memastikan keadilan akan ditegakkan dalam kasus itu.
“Memalukan bahwa senjata kimia digunakan. Pemerintah Rusia sekarang harus menjelaskan apa yang terjadi pada Mr Navalny. Kami akan bekerja dengan mitra internasional untuk memastikan keadilan dilaksanakan,” ujar PM Johnson di Twitter.
Tes toksologi pada sampel darah dari Alexei Navalny dilakukan di laboratorium militer Jerman menunjukkan “bukti tegas” bahwa dia diracun dengan Novichok.
“Pemerintah Rusia memiliki kasus jelas untuk dijawab. Rusia harus mengatakan kebenaran tentang apa yang terjadi pada Navalny,” papar Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Dominic Raab. (Baca Juga: Austria Jebloskan Seorang Komandan Hizbullah ke Penjara)
“Ini mutlak tak dapat diterima bahwa senjata kimia yang dilarang itu digunakan lagi dan sekali lagi kita melihat kekerasan langsung terhadap tokoh oposisi utama Rusia,” ujar Raab. (Baca Infografis: Yunani Lawan Turki, Prancis Pasok 18 Jet Tempur Rafale)
Inggris menyatakan Rusia menggunakan Novichok untuk meracun mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya di kota Salisbury, Inggris, pada 2018. (Lihat Video: Pegawai Positif Terpapar Covid-19 Balaikota Depok Ditutup Sementara)
Jerman menyatakan Navalny diracun dengan agen saraf. Inggris berjanji memastikan keadilan akan ditegakkan dalam kasus itu.
“Memalukan bahwa senjata kimia digunakan. Pemerintah Rusia sekarang harus menjelaskan apa yang terjadi pada Mr Navalny. Kami akan bekerja dengan mitra internasional untuk memastikan keadilan dilaksanakan,” ujar PM Johnson di Twitter.
Tes toksologi pada sampel darah dari Alexei Navalny dilakukan di laboratorium militer Jerman menunjukkan “bukti tegas” bahwa dia diracun dengan Novichok.
“Pemerintah Rusia memiliki kasus jelas untuk dijawab. Rusia harus mengatakan kebenaran tentang apa yang terjadi pada Navalny,” papar Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Dominic Raab. (Baca Juga: Austria Jebloskan Seorang Komandan Hizbullah ke Penjara)
“Ini mutlak tak dapat diterima bahwa senjata kimia yang dilarang itu digunakan lagi dan sekali lagi kita melihat kekerasan langsung terhadap tokoh oposisi utama Rusia,” ujar Raab. (Baca Infografis: Yunani Lawan Turki, Prancis Pasok 18 Jet Tempur Rafale)
Inggris menyatakan Rusia menggunakan Novichok untuk meracun mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya di kota Salisbury, Inggris, pada 2018. (Lihat Video: Pegawai Positif Terpapar Covid-19 Balaikota Depok Ditutup Sementara)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda