Perang Pakistan dan Afghanistan Bisa Pecah, Berikut Pemicunya
Rabu, 25 Desember 2024 - 17:14 WIB
ISLAMABAD - Pakistan melakukan serangan udara di Afghanistan untuk menargetkan "tempat persembunyian teroris" di seberang perbatasan. Itu diungkapkan seorang pejabat keamanan senior Pakistan. Insiden tersebut memicu protes dari Taliban dan bisa memicu perang kedua negara.
"Pakistan melakukan serangan udara larut malam yang menargetkan tempat persembunyian teroris di Afghanistan, menggunakan campuran jet dan pesawat tanpa awak," kata sumber itu dengan syarat anonim.
"Tadi malam (Selasa), Pakistan membombardir empat titik di distrik Barmal provinsi Paktika. Jumlah korban tewas adalah 46, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.
Ia menambahkan bahwa enam orang lainnya terluka, sebagian besar anak-anak.
Sebuah pernyataan kementerian pertahanan pada Selasa malam mengecam serangan terbaru oleh Pakistan di wilayah Afghanistan, menyebutnya "biadab" dan "agresi yang jelas."
"Emirat Islam tidak akan membiarkan tindakan pengecut ini tidak terjawab, tetapi menganggap pertahanan wilayah dan kedaulatannya sebagai hak yang tidak dapat dicabut," kata pernyataan itu, menggunakan nama otoritas Taliban untuk pemerintah.
Ketegangan perbatasan antara kedua negara telah meningkat sejak pemerintah Taliban merebut kekuasaan pada tahun 2021, dengan Islamabad mengklaim kelompok militan melakukan serangan rutin dari Afghanistan.
Islamabad menuduh pemerintah Taliban Kabul menyembunyikan pejuang militan, yang memungkinkan mereka menyerang tanah Pakistan tanpa hukuman.
Kabul membantah tuduhan tersebut.
"Pakistan melakukan serangan udara larut malam yang menargetkan tempat persembunyian teroris di Afghanistan, menggunakan campuran jet dan pesawat tanpa awak," kata sumber itu dengan syarat anonim.
"Tadi malam (Selasa), Pakistan membombardir empat titik di distrik Barmal provinsi Paktika. Jumlah korban tewas adalah 46, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.
Ia menambahkan bahwa enam orang lainnya terluka, sebagian besar anak-anak.
Sebuah pernyataan kementerian pertahanan pada Selasa malam mengecam serangan terbaru oleh Pakistan di wilayah Afghanistan, menyebutnya "biadab" dan "agresi yang jelas."
"Emirat Islam tidak akan membiarkan tindakan pengecut ini tidak terjawab, tetapi menganggap pertahanan wilayah dan kedaulatannya sebagai hak yang tidak dapat dicabut," kata pernyataan itu, menggunakan nama otoritas Taliban untuk pemerintah.
Ketegangan perbatasan antara kedua negara telah meningkat sejak pemerintah Taliban merebut kekuasaan pada tahun 2021, dengan Islamabad mengklaim kelompok militan melakukan serangan rutin dari Afghanistan.
Islamabad menuduh pemerintah Taliban Kabul menyembunyikan pejuang militan, yang memungkinkan mereka menyerang tanah Pakistan tanpa hukuman.
Kabul membantah tuduhan tersebut.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda