Israel Invasi Suriah saat Rezim Assad Runtuh, Negara-negara Arab Marah
Selasa, 10 Desember 2024 - 06:57 WIB
DAMASKUS - Invasi militer Israel ke Suriah dengan memanfaatkan momen runtuhnya rezim pemerintah Presiden Bashar al-Assad telah memicu kemarahan negara-negara Arab.
Mesir, Yordania, Qatar, dan Arab Saudi mengatakan invasi Zionis untuk merebut tanah Suriah merupakan pelanggaran hukum internasional.
Israel telah memindahkan pasukannya ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu, setelah pasukan oposisi merebut Damaskus dan Assad melarikan diri ke Rusia.
Dalam sebuah pernyataan video dari wilayah tersebut, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perjanjian Israel-Suriah tahun 1974 untuk membangun jalur demiliterisasi telah secara efektif runtuh begitu pasukan Suriah meninggalkan posisi mereka.
Pasukan dan tank Israel bergerak melewati zona penyangga pada hari Senin, memasuki wilayah Suriah dalam sebuah operasi yang menurut Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dimaksudkan untuk menciptakan wilayah keamanan baru yang bebas dari senjata strategis berat dan infrastruktur teroris.
Langkah tersebut dikecam keras negara-negara Arab tetangga Suriah.
"Ini perkembangan yang berbahaya dan serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah, serta pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional," kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengeluarkan kecaman serupa, seperti yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Mesir, yang menyatakan: "Israel telah memanfaatkan kekosongan di Suriah untuk menduduki lebih banyak wilayah Suriah dan memaksakan realitas baru di lapangan yang melanggar hukum internasional."
Mesir, Yordania, Qatar, dan Arab Saudi mengatakan invasi Zionis untuk merebut tanah Suriah merupakan pelanggaran hukum internasional.
Israel telah memindahkan pasukannya ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu, setelah pasukan oposisi merebut Damaskus dan Assad melarikan diri ke Rusia.
Dalam sebuah pernyataan video dari wilayah tersebut, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perjanjian Israel-Suriah tahun 1974 untuk membangun jalur demiliterisasi telah secara efektif runtuh begitu pasukan Suriah meninggalkan posisi mereka.
Pasukan dan tank Israel bergerak melewati zona penyangga pada hari Senin, memasuki wilayah Suriah dalam sebuah operasi yang menurut Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dimaksudkan untuk menciptakan wilayah keamanan baru yang bebas dari senjata strategis berat dan infrastruktur teroris.
Langkah tersebut dikecam keras negara-negara Arab tetangga Suriah.
"Ini perkembangan yang berbahaya dan serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah, serta pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional," kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengeluarkan kecaman serupa, seperti yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Mesir, yang menyatakan: "Israel telah memanfaatkan kekosongan di Suriah untuk menduduki lebih banyak wilayah Suriah dan memaksakan realitas baru di lapangan yang melanggar hukum internasional."
Lihat Juga :
tulis komentar anda