Rusia: Gila Jika AS Beri Ukraina Senjata Nuklir!

Kamis, 28 November 2024 - 07:24 WIB
Rusia anggap ide Amerika Serikat memberi Ukraina senjata nuklir adalah kegilaan. Foto/azernews
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Rabu bahwa sebuah ide yang sedang dilontarkan di Barat bahwa Amerika Serikat (AS) harus memberikan senjata nuklir kepada Ukraina adalah "gila".

Menurut kementerian tersebut, mencegah skenario semacam itu adalah salah satu alasan mengapa pasukan Rusia masuk ke Ukraina.

The New York Times melaporkan pekan lalu bahwa beberapa pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya telah menyarankan Presiden AS Joe Biden untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebelum dia meninggalkan jabatannya.





Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa demi kepentingan semua pemerintah yang bertanggung jawab, mereka harus memastikan bahwa skenario seperti itu, yang disebutnya "bunuh diri", tidak terjadi.

"Kami menganggap ini sebagai kegilaan," kata Zakharova kepada wartawan ketika ditanya tentang masalah tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/11/2024).

"Ini adalah kegilaan mutlak yang dipaksakan kepada sebagian tertentu dari lembaga politik di Ukraina oleh orang Barat," katanya lagi.

Dia menuduh Kyiv menggunakan masalah tersebut, yang dia gambarkan sebagai propaganda, untuk mencoba memeras lebih banyak bantuan dari Barat.

"Tindakan yang tidak bertanggung jawab oleh Ukraina dan para pendukung Baratnya dapat membawa dunia ke ambang bencana," lanjut Zakharova.

Kremlin mengatakan pada Selasa bahwa diskusi di Barat tentang mempersenjatai Ukraina dengan senjata nuklir adalah benar-benar tidak bertanggung jawab, sementara pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev telah memperingatkan bahwa Moskow dapat menganggap transfer semacam itu sama saja dengan serangan terhadap Rusia, yang menyediakan dasar untuk respons nuklir.

Ukraina mewarisi senjata nuklir dari Uni Soviet setelah keruntuhannya pada tahun 1991, tetapi menyerahkannya berdasarkan perjanjian tahun 1994, yang dikenal sebagai Memorandum Budapest. Dalam perjanjian itu, Ukraina mendapat imbalan berupa jaminan keamanan dari Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali mengeluh bahwa langkah penyerahan senjata nuklir warisan Soviet itu telah membuat negaranya tidak aman, yang merupakan salah satu alasan mengapa dia berpendapat bahwa Ukraina harus diterima sebagai anggota NATO, gagasan yang ditentang keras Moskow.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More