5 Aksi Perang Intelijen Iran dan Israel, dari Penggulingan Pemerintah hingga Saling Tangkap

Senin, 18 November 2024 - 18:45 WIB
Aktivitas intelijen tampaknya difokuskan terutama pada perekrutan warga Palestina yang bekerja di Israel, di mana mereka sering menghadapi prasangka, atau upaya yang relatif berisiko rendah untuk menembus masyarakat Israel melalui media sosial

Pada bulan Januari, sumber-sumber di Israel mengklaim intelijen Iran telah berupaya untuk mengeksploitasi kemarahan rakyat atas perubahan peradilan dan nasib yang tidak diketahui dari para tawanan yang dibawa ke Gaza untuk memicu perbedaan pendapat dan membujuk warga Israel untuk memotret properti pejabat senior.

Namun demikian, "operasi intelijen Israel di Iran tampak jauh lebih berkembang dan luas," kata Toossi.

"Pembunuhan ilmuwan Iran, tokoh-tokoh terkenal seperti Ismail Haniyeh, sabotase fasilitas nuklir, dan kemampuan Israel yang terbukti untuk melakukan serangan jauh di dalam Iran semuanya menyoroti seberapa efektifnya mereka telah menyusup ke sektor-sektor paling sensitif di negara itu."

Bagi Iran, menyebarkan berita palsu yang ditujukan untuk diambil dan dipublikasikan oleh badan mata-mata lawan, hanya untuk kemudian disangkal dan didiskreditkan oleh badan lawan, dapat menjadi senjata ampuh dalam perebutan pengaruh, kata para analis.

“Iran memiliki catatan menyebarkan berita palsu untuk media Barat – termasuk media berbahasa Persia yang berbasis di luar negeri yang memiliki hubungan dengan Israel dan negara-negara Teluk – untuk diambil, yang kemudian dapat dibuktikan salah dan mendapatkan lebih banyak kredibilitas,” kata Veena Ali-Khan, seorang peneliti di Century Foundation.

“[Ada] laporan di media Israel bahwa [Brigadir Jenderal Korps Garda Revolusi Islam Esmail] Qaani telah meninggal atau ditahan untuk tujuan spionase sebelum ia dibuktikan oleh Iran bahwa ia masih hidup.

“Sekali lagi, media pemerintah menekankan bahwa media Barat … sepenuhnya salah tentang Qaani, memperkuat logika mereka bahwa media Barat tidak boleh dipercaya,” katanya.

5. Mengendalikan Narasi Publik

Mengendalikan narasi publik dapat menjadi hal yang penting untuk mempertahankan pencegahan seperti halnya untuk melemahkan lawan, saran Bregman.

“Shin Bet dan polisi sengaja mempublikasikan penangkapan ini. Ini untuk mencegah orang lain,” katanya, menjelaskan alasan yang bertentangan dengan layanan keamanan yang mengutamakan privasi dalam imajinasi populer.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More