Presiden Palestina Seru Negara-negara Muslim Tak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selasa, 12 November 2024 - 20:01 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman. Foto/anadolu
RIYADH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan penangguhan keanggotaan Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kecuali jika "berkomitmen pada hukum internasional".

Dia mendesak negara-negara Arab dan Muslim untuk tidak menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis tersebut.

Dalam pidatonya pada pembukaan KTT Arab-Islam yang luar biasa di ibu kota Saudi, Riyadh, Abbas mengatakan, "Komunitas internasional telah gagal menghentikan agresi Israel terhadap Jalur Gaza."

"Serangan Israel dan perang genosida di Gaza didukung oleh Amerika Serikat," tegas dia.



Dia menekankan, "Perlunya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menegakkan gencatan senjata terhadap agresi Israel, memfasilitasi bantuan ke Gaza, dan memastikan penarikan pasukan pendudukan."

Abbas mendesak, “DK PBB dan Majelis Umum menangguhkan keanggotaan 'Israel' di PBB kecuali jika mematuhi hukum internasional."

“Kewajiban Arab dan Islam menuntut kita untuk menunjukkan tingkat solidaritas dan kerja sama tertinggi, mengingat kegagalan komunitas internasional untuk menghentikan agresi dan perang genosida,” tegas dia.

Abbas meminta, “Negara-negara global untuk mengevaluasi kembali hubungan mereka dengan negara pendudukan dan menahan diri untuk tidak menormalisasi hubungan dengannya mengingat negara itu mengabaikan hukum internasional, melakukan tindakan genosida, dan menargetkan UNRWA.”

Dia menekankan, “Perlunya menjaga Yerusalem dan mendukung ketahanan rakyatnya sambil melestarikan Masjid Al-Aqsa dan status historis serta hukum tempat-tempat suci Islam dan Kristen di kota suci itu.”
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More