Jenderal IRGC: AS dan Israel Mungkin Luncurkan Serangan Preemptive Mengeroyok Iran
Kamis, 07 November 2024 - 13:34 WIB
TEHERAN - Wakil Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Ali Fadavi mengatakan Israel dan Amerika Serikat (AS) mungkin akan meluncurkan serangan preemptive mengeroyok Iran.
Menurutnya, itu mungkin terjadi untuk mencegah Iran melakukan Operasi Janji Sejati III terhadap Israel.
Pernyataan jenderal IRGC itu muncul setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024. "Yang mengisyaratkan kemungkinan koordinasi AS-Israel untuk mencegah Iran mempertahankan kedaulatannyaatas serangan Israel baru-baru ini terhadap aset militer Iran," kata Fadavi.
Kendati demikian, Fadavi menegaskan bahwa Iran bersama "Poros Perlawanan" siap konfrontasi.
"Israel tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi kami," katanya.
Dia memperingatkan bahwa Israel harus mengantisipasi respons dari Iran dan sekutu regionalnya.
Menyangkal laporan kerusakan pada gudang senjata Iran akibat serangan udara Israel pada 1 Oktober, Fadavi mengeklaim persenjataan Iran masih lengkap untuk memberikan serangan yang menentukan.
"Kami memiliki daftar target strategis yang kuat di wilayah Israel," paparnya.
Menurutnya, itu mungkin terjadi untuk mencegah Iran melakukan Operasi Janji Sejati III terhadap Israel.
Pernyataan jenderal IRGC itu muncul setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024. "Yang mengisyaratkan kemungkinan koordinasi AS-Israel untuk mencegah Iran mempertahankan kedaulatannyaatas serangan Israel baru-baru ini terhadap aset militer Iran," kata Fadavi.
Baca Juga
Kendati demikian, Fadavi menegaskan bahwa Iran bersama "Poros Perlawanan" siap konfrontasi.
"Israel tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi kami," katanya.
Dia memperingatkan bahwa Israel harus mengantisipasi respons dari Iran dan sekutu regionalnya.
Menyangkal laporan kerusakan pada gudang senjata Iran akibat serangan udara Israel pada 1 Oktober, Fadavi mengeklaim persenjataan Iran masih lengkap untuk memberikan serangan yang menentukan.
"Kami memiliki daftar target strategis yang kuat di wilayah Israel," paparnya.
tulis komentar anda