4 Bentuk Diskriminasi Zionis Terhadap Umat Muslim di Israel

Senin, 04 November 2024 - 22:45 WIB
Muslim di Israel mengalami serangkaian diskriminasi. Foto/X/@HananyaNaftali
GAZA - Warga Muslim di Israel menjadi korban diskrimasi. Maklum, mereka adalah minoritas.

Kehidupan mereka juga selalu dicurigai dan selalu merasa diawasi. Pasal, Israel tetap menganggap mereka bagian dari Palestina.

4 Bentuk Diskriminasi Zionis Terhadap Umat Muslim di Israel

1. Dipimpin Politikus Israel Sayap Kanan

Israel telah diperintah oleh pemerintah paling sayap kanan dalam sejarahnya. Rabu lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan beberapa pemimpin oposisi bergabung dengan kabinet perang darurat untuk mengelola perang.

Menteri keamanan nasional pemerintah Itamar Ben Gvir adalah seorang ekstremis yang telah dihukum karena mendukung terorisme dan menghasut rasisme anti-Arab. Menteri keuangan adalah Bezalel Smotrich, yang mendukung penghapusan Otoritas Palestina dan pencaplokan Tepi Barat - keduanya bukan bagian dari kabinet perang, meskipun mereka mempertahankan peran menteri mereka.



2. Sejak Perang Gaza, Warga Muslim Jadi Target Diskriminasi

Kondisi Gaza memburuk di tengah peringatan bahwa Israel membunuh banyak warga Palestina. B'Tselem, Pusat Informasi Israel untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan, mengatakan bahwa retorika dari Gvir dan Smotrich telah membuat para ekstremis semakin berani dan menyebabkan peningkatan serangan terhadap warga Israel keturunan Palestina, terutama oleh kelompok sayap kanan dan pemukim Israel.

CNN telah meminta komentar IDF tentang peningkatan kekerasan tersebut, tetapi belum mendapat jawaban.

“Para pemukim telah memperjelas bahwa mereka ingin mengejar kami. Lingkungan umum adalah lingkungan di mana kami selalu dibuat merasa seolah-olah kami adalah target berikutnya. Dan sejujurnya, kami adalah target berikutnya,” kata Diane Buttu, seorang warga Muslim, pengacara asal Kanada yang tinggal di Haifa dan sebelumnya menjabat sebagai penasihat hukum bagi pihak Palestina dalam negosiasi perdamaian, dilansir CNN.

Ia mengatakan bahwa setelah serangan Hamas, ujaran kebencian terhadap warga Muslim mencapai tingkatan baru. "Anda mendengar pernyataan seperti 'manusia adalah hewan manusia dan mereka harus dihabisi,'" katanya kepada CNN.

Buttu mengatakan bahwa sebagai warga Muslim di Israel, ia merasa bahwa ia secara otomatis dianggap sebagai ancaman. "Satu-satunya cara agar saya tidak menjadi bagian dari kelompok hewan manusia adalah jika saya mencela (terorisme) terlebih dahulu. Saya harus membuktikan kemanusiaan saya kepada mereka... tetapi saya tidak pernah meminta orang Yahudi untuk mencela kekerasan para pemukim, untuk mencela serangan tersebut," katanya. "Saya tidak pernah meminta mereka untuk membuktikan bahwa mereka bukan pemukim."
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More