Perempuan Ini Lucuti Pakaiannya di Universitas Iran, Diduga Protes Aturan Berjilbab
Minggu, 03 November 2024 - 06:44 WIB
TEHERAN - Seorang perempuan muda melucuti pakaiannya hingga nyaris telanjang di sebuah universitas di Iran pada hari Sabtu. Aksinya diduga sebagai protes terhadap aturan yang ketat dalam berbusana, termasuk kewajiban berjilbab, di negara Islam tersebut.
Mengutip laporan Reuters, Minggu (3/11/2024), rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan petugas keamanan di cabang Universitas Islam Azad menahan perempuan yang tidak disebutkan identitasnya tersebut.
Juru bicara universitas, Amir Mahjob, mengatakan di X: "Di kantor polisi, ditemukan bahwa dia berada di bawah tekanan mental yang berat dan mengalami gangguan mental.”
Namun, beberapa pengguna media sosial menduga tindakan perempuan itu merupakan protes yang disengaja.
"Bagi kebanyakan perempuan, mengenakan pakaian dalam di depan umum adalah salah satu mimpi terburuk mereka. Ini adalah reaksi terhadap desakan bodoh (pihak berwenang) tentang kewajiban mengenakan jilbab," kata Lei La, seorang pengguna di X, dalam sebuah komentar yang menyertai video tersebut.
Nasib perempuan yang protes itu tidak diketahui, tetapi harian Hamshahri melaporkan di situs webnya: "Sumber informasi mengatakan pelaku tindakan ini memiliki masalah mental yang berat dan, setelah penyelidikan, kemungkinan besar dia akan dipindahkan ke rumah sakit jiwa."
Semakin banyak perempuan yang menentang pihak berwenang dengan melepaskan jilbab mereka setelah protes nasional yang terjadi setelah kematian seorang perempuan muda Kurdi Iran pada bulan September 2022 dalam tahanan polisi moral karena diduga melanggar aturan jilbab. Pasukan keamanan dengan keras menghentikan protes besar tersebut.
Mengutip laporan Reuters, Minggu (3/11/2024), rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan petugas keamanan di cabang Universitas Islam Azad menahan perempuan yang tidak disebutkan identitasnya tersebut.
Juru bicara universitas, Amir Mahjob, mengatakan di X: "Di kantor polisi, ditemukan bahwa dia berada di bawah tekanan mental yang berat dan mengalami gangguan mental.”
Namun, beberapa pengguna media sosial menduga tindakan perempuan itu merupakan protes yang disengaja.
"Bagi kebanyakan perempuan, mengenakan pakaian dalam di depan umum adalah salah satu mimpi terburuk mereka. Ini adalah reaksi terhadap desakan bodoh (pihak berwenang) tentang kewajiban mengenakan jilbab," kata Lei La, seorang pengguna di X, dalam sebuah komentar yang menyertai video tersebut.
Nasib perempuan yang protes itu tidak diketahui, tetapi harian Hamshahri melaporkan di situs webnya: "Sumber informasi mengatakan pelaku tindakan ini memiliki masalah mental yang berat dan, setelah penyelidikan, kemungkinan besar dia akan dipindahkan ke rumah sakit jiwa."
Semakin banyak perempuan yang menentang pihak berwenang dengan melepaskan jilbab mereka setelah protes nasional yang terjadi setelah kematian seorang perempuan muda Kurdi Iran pada bulan September 2022 dalam tahanan polisi moral karena diduga melanggar aturan jilbab. Pasukan keamanan dengan keras menghentikan protes besar tersebut.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda