Rusia Merasa Diremehkan AS soal Senjata Nuklir, Bisa Perang Dunia III
Minggu, 03 November 2024 - 05:30 WIB
Pada bulan September, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan amandemen doktrin nuklir negaranya. Perubahan tersebut akan memungkinkan Moskow untuk memperlakukan serangan oleh negara non-nuklir—termasuk Ukraina—yang didukung oleh negara nuklir sebagai ancaman bersama ketika memutuskan apakah akan membalas dengan senjata nuklir.
Putin juga telah memperingatkan bahwa izin Barat bagi Ukraina untuk melakukan serangan jarak jauh di wilayah Rusia akan sama saja dengan NATO yang mengobarkan perang terhadap Rusia.
Awal minggu ini, militer Rusia mengadakan latihan pasukan pencegah strategisnya, yang melibatkan uji coba peluncuran rudal jelajah dan rudal balistik antarbenua.
Menurut Putin, latihan tersebut diperlukan untuk menjaga kekuatan nuklir Rusia pada tingkat yang memadai guna memastikan negara tersebut dapat melindungi wilayah dan warganya.
Pada saat yang sama, Putin menekankan bahwa Moskow tidak berniat terlibat dalam perlombaan senjata baru dan bahwa Rusia mempertahankan posisinya bahwa penggunaan senjata nuklir adalah upaya terakhir untuk memastikan keamanan nasional.
Putin juga telah memperingatkan bahwa izin Barat bagi Ukraina untuk melakukan serangan jarak jauh di wilayah Rusia akan sama saja dengan NATO yang mengobarkan perang terhadap Rusia.
Awal minggu ini, militer Rusia mengadakan latihan pasukan pencegah strategisnya, yang melibatkan uji coba peluncuran rudal jelajah dan rudal balistik antarbenua.
Menurut Putin, latihan tersebut diperlukan untuk menjaga kekuatan nuklir Rusia pada tingkat yang memadai guna memastikan negara tersebut dapat melindungi wilayah dan warganya.
Pada saat yang sama, Putin menekankan bahwa Moskow tidak berniat terlibat dalam perlombaan senjata baru dan bahwa Rusia mempertahankan posisinya bahwa penggunaan senjata nuklir adalah upaya terakhir untuk memastikan keamanan nasional.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda