Iran soal Jenderal Pasukan Quds Hilang usai Serangan Israel: Dia Masih Hidup dan Sehat
Selasa, 08 Oktober 2024 - 12:01 WIB
TEHERAN - Panglima Pasukan Quds Iran, Brigadir Jenderal Esmail Qaani, dilaporkan hilang sejak Kamis pekan lalu setelah serangan udara Israel di Beirut, Lebanon.
Pihak Teheran kini mengonfirmasi sang jenderal masih hidup dan dalam keadaan sehat.
Konfirmasi itu disampaikan Wakil Komandan Pasukan Quds Brigadir Jenderal Iraj Masjedi pada hari Senin (7/10/2024). Masjedi angkat bicara setelah dua sumber keamanan Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Qaani hilang kontak sejak serangan udara Israel di Beirut pekan lalu.
"Dia dalam keadaan sehat dan menjalankan aktivitasnya. Beberapa orang meminta kami untuk mengeluarkan pernyataan...tidak perlu untuk ini," kata Masjedi yang dilansir Mehr, mengacu pada nasib Qaani.
Iranian Students’ News Agency (ISNA) melaporkan bahwa sebuah pesan dari Qaani disampaikan ke sebuah konferensi solidaritas dengan anak-anak Palestina pada hari Senin di Teheran, menambahkan bahwa komandan tersebut tidak dapat hadir karena sedang menghadiri pertemuan penting lainnya.
Salah satu pejabat keamanan Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Qaani berada di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh, selama serangan udara Israel pekan lalu yang menargetkan pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Qaani tidak bertemu dengan Safieddine, yang disebut-sebut sebagai calon pemimpin Hizbullah penerus Hassan Nasrallah.
Israel telah menyerang beberapa target di pinggiran selatan Beirut saat melakukan operasi militer melawan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.
Quds adalah pasukan khusus Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran untuk operasi luar negeri.
Iran menunjuk Qaani sebagai Panglima Pasukan Quds setelah Amerika Serikat membunuh pendahulunya; Qassem Soleimani, dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada tahun 2020.
Pasukan Quds sangat memengaruhi kelompok bersenjata sekutunya di seluruh Timur Tengah.
Pihak Teheran kini mengonfirmasi sang jenderal masih hidup dan dalam keadaan sehat.
Konfirmasi itu disampaikan Wakil Komandan Pasukan Quds Brigadir Jenderal Iraj Masjedi pada hari Senin (7/10/2024). Masjedi angkat bicara setelah dua sumber keamanan Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Qaani hilang kontak sejak serangan udara Israel di Beirut pekan lalu.
"Dia dalam keadaan sehat dan menjalankan aktivitasnya. Beberapa orang meminta kami untuk mengeluarkan pernyataan...tidak perlu untuk ini," kata Masjedi yang dilansir Mehr, mengacu pada nasib Qaani.
Iranian Students’ News Agency (ISNA) melaporkan bahwa sebuah pesan dari Qaani disampaikan ke sebuah konferensi solidaritas dengan anak-anak Palestina pada hari Senin di Teheran, menambahkan bahwa komandan tersebut tidak dapat hadir karena sedang menghadiri pertemuan penting lainnya.
Salah satu pejabat keamanan Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Qaani berada di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh, selama serangan udara Israel pekan lalu yang menargetkan pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Qaani tidak bertemu dengan Safieddine, yang disebut-sebut sebagai calon pemimpin Hizbullah penerus Hassan Nasrallah.
Israel telah menyerang beberapa target di pinggiran selatan Beirut saat melakukan operasi militer melawan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.
Quds adalah pasukan khusus Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran untuk operasi luar negeri.
Iran menunjuk Qaani sebagai Panglima Pasukan Quds setelah Amerika Serikat membunuh pendahulunya; Qassem Soleimani, dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada tahun 2020.
Pasukan Quds sangat memengaruhi kelompok bersenjata sekutunya di seluruh Timur Tengah.
(mas)
tulis komentar anda