Eks Analis CIA: Iron Dome Gagal Bendung Rudal Iran, tapi Israel Blokir Berita
Jum'at, 04 Oktober 2024 - 09:14 WIB
WASHINGTON - Larry Johnson, mantan analis Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS), mengkritik sistem pertahanan rudal berlapis Israel termasuk Iron Dome yang gagal membendung serangan rudal Iran.
Namun, kata Johnson, rezim Zionis menyensor berita tentang kegagalan sistem pertahanan mereka agar tidak dilihat komunitas internasional.
“Saya telah melihat videonya dan Anda dapat melihat rudal terus menghujani dan mengenai sasaran. Israel memberlakukan pemblokiran berita,” kata Johnson.
Serangan ratusan rudal Teheran tidak memakan korban jiwa di antara warga Israel. Johnson menilai Iran memang tidak menginginkan hal semacam itu.
“Mereka (Israel) tidak ingin informasi tentang apa yang terjadi tersebar luas. Namun Iran memastikan bahwa Iran tidak akan menyerang dan berisiko menewaskan ratusan atau ribuan warga sipil Israel," paparnya.
“Mereka tidak akan bertindak seperti orang Israel,” lanjut analis tersebut.
“Mereka benar-benar menganggap diri mereka, jika boleh saya katakan, lebih manusiawi, lebih terhormat, dan berdasarkan tindakan mereka, saya pikir mereka dapat membuktikannya," imbuh dia, seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (4/10/2024).
Johnson mengeklaim Iran terpaksa menyerang Israel setelah Amerika Serikat memberi jaminan palsu bahwa Israel akan menghentikan serangan terhadap negara-negara tetangganya setelah membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Namun, kata Johnson, rezim Zionis menyensor berita tentang kegagalan sistem pertahanan mereka agar tidak dilihat komunitas internasional.
“Saya telah melihat videonya dan Anda dapat melihat rudal terus menghujani dan mengenai sasaran. Israel memberlakukan pemblokiran berita,” kata Johnson.
Serangan ratusan rudal Teheran tidak memakan korban jiwa di antara warga Israel. Johnson menilai Iran memang tidak menginginkan hal semacam itu.
Baca Juga
“Mereka (Israel) tidak ingin informasi tentang apa yang terjadi tersebar luas. Namun Iran memastikan bahwa Iran tidak akan menyerang dan berisiko menewaskan ratusan atau ribuan warga sipil Israel," paparnya.
“Mereka tidak akan bertindak seperti orang Israel,” lanjut analis tersebut.
“Mereka benar-benar menganggap diri mereka, jika boleh saya katakan, lebih manusiawi, lebih terhormat, dan berdasarkan tindakan mereka, saya pikir mereka dapat membuktikannya," imbuh dia, seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (4/10/2024).
Johnson mengeklaim Iran terpaksa menyerang Israel setelah Amerika Serikat memberi jaminan palsu bahwa Israel akan menghentikan serangan terhadap negara-negara tetangganya setelah membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
tulis komentar anda