Bagaimana AS Selalu Terlibat dalam Perang Israel Melawan Hamas dan Hizbullah?

Senin, 30 September 2024 - 20:20 WIB
AS selalu terlibat dalam perang Israel melawan Hamas dan Hizbullah. Foto/X
BEIRUT - Pejabat Gedung Putih mengumumkan bahwa dalam koordinasi dengan Prancis, mereka telah mengajukan rencana gencatan senjata selama 21 hari untuk Israel dan Hizbullah.

Mereka mengklaim Israel telah menerima kesepakatan tersebut dan terlibat dalam pembuatannya. Pada hari Jumat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah menyetujui gencatan senjata.

“Kami terus menyerang Hizbullah dengan sekuat tenaga. Kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai semua tujuan kami,” kata perdana menteri Israel.



Sementara AS memainkan peran sebagai mediator yang tidak memihak dalam perang Israel-Gaza dan Israel-Lebanon, kata-kata tidak dapat menyembunyikan miliaran bantuan dan tindakan militer untuk mendukung Israel.

Bagaimana AS Selalu Terlibat dalam Perang Melawan Israel Melawan Hamas dan Hizbullah?

1. AS Menetapkan Hizbullah dan Hamas sebagai Organisasi Teroris

Dunia tahu AS terlibat. Namun, kebijakan lama pemerintah AS adalah bahwa Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon harus–sebagai organisasi teroris yang ditetapkan secara resmi–dihancurkan.

“Orang Amerika ingin menyingkirkan Hizbullah dan Hamas bahkan sebelum [tindakan terbaru oleh] Israel. Mereka lebih bersemangat untuk melanjutkan perang melawan Hizbullah ini,” jelas koresponden perang veteran Elijah Magnier di Fault Lines Radio Sputnik. Dia mencatat bahwa Presiden AS Joe Biden pernah menyebut invasi Rafah sebagai “garis merah” yang tidak dapat dilintasi oleh Israel.

Pada bulan Mei, Israel melewati garis merah Biden dan menyerbu Rafah, menghancurkannya menjadi puing-puing pada bulan Juli. AS tidak menghentikan bantuan atau penjualan senjata ke Israel dan, pada hari Kamis, Israel mengumumkan telah mengamankan tambahan bantuan sebesar $8,7 miliar dari AS.

2. AS Menekan Mesir dan Negara Arab Lainnya

“Lalu siapa yang menekan Mesir untuk mengizinkan kehadiran pasukan Israel [di Koridor Philadelphia] yang melanggar perjanjian damai 1978, Perjanjian Camp David, dan perjanjian tambahan 2005?” tanya Magnier.

“Itu adalah Amerika Serikat, bukan Israel… Inilah sebabnya kita melihat keterlibatan Amerika [hingga] ke tulang-tulangnya.” Pada hari Selasa, Biden menyampaikan pidato di PBB, di mana ia menggambarkan Hamas sebagai "teroris" dan kembali menuduh mereka melakukan "tindakan kekerasan seksual yang tercela" meskipun banyak laporan yang membantah klaim kekerasan seksual yang digunakan sebagai senjata perang pada tanggal 7 Oktober.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More