Siapa Menhan Baru Iran Aziz Nassirzadeh? Jenderal yang Mentransformasi Angkatan Udara Iran
Sabtu, 31 Agustus 2024 - 22:05 WIB
TEHERAN - Brigadir Jenderal Aziz Nassirzadeh, yang dinominasikan sebagai Menteri Pertahanan Iran oleh Presiden Masoud Pezeshkian, berhasil mendapatkan kepercayaan parlemen dengan perolehan suara terbanyak.
Dengan 281 anggota parlemen yang menyetujui pencalonannya, tokoh militer veteran ini kini memegang rekor perolehan suara terbanyak yang pernah diberikan untuk calon menteri oleh anggota badan legislatif tertinggi Iran.
Setelah lulus dari Sekolah Pilot Angkatan Udara, ia bertugas sebagai pilot pesawat tempur F-14. Setelah pelatihan khusus, ia bergabung dengan batalion taktis F-14.
Selama perang melawan rezim Baath yang didukung Barat, ia menerbangkan banyak misi sebagai pilot F-14, berpartisipasi dalam berbagai operasi militer melawan pasukan diktator Irak.
Setelah perang berakhir, Brigadir Jenderal Nassirzadeh terus bertugas dalam berbagai kapasitas di Angkatan Udara Iran.
Sejak tahun 2009 dan seterusnya, Brigadir Jenderal Nassirzadeh beralih ke peran manajemen dan komando senior dalam angkatan bersenjata Angkatan Darat Iran. Antara tahun 2009 dan 2017, ia menjabat sebagai Wakil Koordinator Angkatan Udara, yang dikenal sebagai Markas Besar Penegakan Hukum, di mana ia bertanggung jawab untuk mengoordinasikan berbagai elemen dan departemen Angkatan Udara.
Pada tahun 2017-2018, ia menjabat sebagai Wakil Panglima Angkatan Udara Republik Islam Iran. Pada tahun 2018, atas perintah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata dan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Brigadir Jenderal Nassirzadeh diangkat sebagai Panglima Angkatan Udara Republik Islam Iran.
Menurut hukum Iran, komandan angkatan bersenjata ditunjuk langsung oleh Pemimpin Revolusi Islam melalui sebuah dekrit.
Dengan 281 anggota parlemen yang menyetujui pencalonannya, tokoh militer veteran ini kini memegang rekor perolehan suara terbanyak yang pernah diberikan untuk calon menteri oleh anggota badan legislatif tertinggi Iran.
Siapa Menhan Baru Iran Aziz Nassirzadeh? Jenderal yang Mentransformasi Angkatan Udara Iran
1. Pernah Bergabung dalam Perang Melawan Saddam Hussein
Lahir pada tahun 1965 di Sarab, sebuah kota yang terkenal dengan permadani di provinsi Azerbaijan Timur di barat laut Iran, Nassirzadeh yang berusia 59 tahun memulai kariernya pada tahun 1982 ketika ia bergabung dengan Angkatan Udara Republik Islam Iran pada awal Perang Pertahanan Suci melawan Irak yang dipimpin Saddam Hussein.Setelah lulus dari Sekolah Pilot Angkatan Udara, ia bertugas sebagai pilot pesawat tempur F-14. Setelah pelatihan khusus, ia bergabung dengan batalion taktis F-14.
Selama perang melawan rezim Baath yang didukung Barat, ia menerbangkan banyak misi sebagai pilot F-14, berpartisipasi dalam berbagai operasi militer melawan pasukan diktator Irak.
Setelah perang berakhir, Brigadir Jenderal Nassirzadeh terus bertugas dalam berbagai kapasitas di Angkatan Udara Iran.
2. Ahli dalam Perang Elektronik
Melansir Press TV, perannya yang paling signifikan termasuk bertugas sebagai atase militer untuk Italia, mengelola peperangan elektronik, dan memegang posisi penting seperti Wakil Kepala Operasi Penegakan Hukum, Wakil Kepala Rencana dan Program Penegakan Hukum, dan Wakil Kepala Intelijen Angkatan Udara.Sejak tahun 2009 dan seterusnya, Brigadir Jenderal Nassirzadeh beralih ke peran manajemen dan komando senior dalam angkatan bersenjata Angkatan Darat Iran. Antara tahun 2009 dan 2017, ia menjabat sebagai Wakil Koordinator Angkatan Udara, yang dikenal sebagai Markas Besar Penegakan Hukum, di mana ia bertanggung jawab untuk mengoordinasikan berbagai elemen dan departemen Angkatan Udara.
Pada tahun 2017-2018, ia menjabat sebagai Wakil Panglima Angkatan Udara Republik Islam Iran. Pada tahun 2018, atas perintah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata dan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Brigadir Jenderal Nassirzadeh diangkat sebagai Panglima Angkatan Udara Republik Islam Iran.
Menurut hukum Iran, komandan angkatan bersenjata ditunjuk langsung oleh Pemimpin Revolusi Islam melalui sebuah dekrit.
tulis komentar anda