CIA: Teroris Berencana Bunuh Puluhan Ribu Orang di Konser Taylor Swift
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 08:08 WIB
WASHINGTON - Teroris bermaksud membunuh puluhan ribu orang dengan menggunakan bahan peledak rakitan dan pisau di sebuah konser Taylor Swift di Wina awal bulan ini.
Itu diungkap Wakil Direktur Central Intelligence Agency (CIA) David Cohen, seraya menambahkan bahwa badan mata-mata Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan otoritas Austria tentang serangan yang akan datang.
"Para penyerang, yang disebut terkait dengan dengan Islamic State (IS, sebelumnya ISIS), merencanakan untuk membunuh sejumlah besar orang—puluhan ribu orang, termasuk, saya yakin, banyak orang Amerika—dan cukup mahir dalam hal ini," kata Cohen.
Dia mencatat bahwa pasukan keamanan Austria berhasil menangkap para tersangka karena CIA. "Dan mitra kami di komunitas intelijen memberi mereka informasi tentang apa yang direncanakan kelompok yang terkait ISIS ini," paparnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (30/8/2024).
"Saya dapat memberi tahu Anda di dalam agensi saya, dan saya yakin di agensi lain, ada orang yang menganggap itu hari yang sangat baik bagi Langley, dan bukan hanya Swifties di angkatan kerja saya," katanya, saat berbicara di sebuah pertemuan intelijen di luar Washington D.C.
Para pelaku dilaporkan berencana untuk menyerang satu dari tiga konser Swift di Wina, yang akan dimulai pada 8 Agustus sebagai bagian dari rangkaian Era Tour-nya di Eropa.
Namun, pertunjukan tersebut dibatalkan oleh penyelenggara acara, Barracuda Music, setelah pihak berwenang memberi tahu mereka tentang rencana yang digagalkan tersebut.
Tersangka utama dalam dugaan rencana tersebut ditahan pada 6 Agustus, bersama dengan seorang kaki tangan berusia 17 tahun, menurut pejabat Austria.
Itu diungkap Wakil Direktur Central Intelligence Agency (CIA) David Cohen, seraya menambahkan bahwa badan mata-mata Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan otoritas Austria tentang serangan yang akan datang.
"Para penyerang, yang disebut terkait dengan dengan Islamic State (IS, sebelumnya ISIS), merencanakan untuk membunuh sejumlah besar orang—puluhan ribu orang, termasuk, saya yakin, banyak orang Amerika—dan cukup mahir dalam hal ini," kata Cohen.
Dia mencatat bahwa pasukan keamanan Austria berhasil menangkap para tersangka karena CIA. "Dan mitra kami di komunitas intelijen memberi mereka informasi tentang apa yang direncanakan kelompok yang terkait ISIS ini," paparnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (30/8/2024).
"Saya dapat memberi tahu Anda di dalam agensi saya, dan saya yakin di agensi lain, ada orang yang menganggap itu hari yang sangat baik bagi Langley, dan bukan hanya Swifties di angkatan kerja saya," katanya, saat berbicara di sebuah pertemuan intelijen di luar Washington D.C.
Para pelaku dilaporkan berencana untuk menyerang satu dari tiga konser Swift di Wina, yang akan dimulai pada 8 Agustus sebagai bagian dari rangkaian Era Tour-nya di Eropa.
Namun, pertunjukan tersebut dibatalkan oleh penyelenggara acara, Barracuda Music, setelah pihak berwenang memberi tahu mereka tentang rencana yang digagalkan tersebut.
Tersangka utama dalam dugaan rencana tersebut ditahan pada 6 Agustus, bersama dengan seorang kaki tangan berusia 17 tahun, menurut pejabat Austria.
Lihat Juga :
tulis komentar anda