Apa yang Diinginkan PM Netanyahu dan Yahya Sinwar pada Perang Gaza?

Kamis, 29 Agustus 2024 - 10:45 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas Yahya Sinwar menjadi penentu kapan berakhirnya perang Gaza. Foto/AP
GAZA - Serangkaian pembicaraan gencatan senjata Gaza terbaru mengaburkan kebenaran suram tentang upaya selama berbulan-bulan untuk mengakhiri perang Israel-Hamas dan membebaskan banyak sandera.

Setiap kesepakatan memerlukan tanda tangan dari dua orang: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Padahal, mereka adalah musuh bebuyutan, negosiator yang terkenal tangguh, dan tahu bahwa hasil pembicaraan akan sangat membentuk warisan mereka. Dalam kasus Sinwar, itu bisa berarti hidup atau mati.

Keduanya memiliki insentif yang kuat untuk mengakhiri perang. Namun, mereka mungkin juga berpikir bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan dengan bertahan sedikit lebih lama, dan bahwa perang lebih baik daripada kesepakatan yang tidak memenuhi tuntutan mereka.



Apa yang Diinginkan PM Netanyahu dan Yahya Sinwar pada Perang Gaza?

1. Apa yang diinginkan Netanyahu?



Foto/AP

Melansir AP, Netanyahu telah menjanjikan "kemenangan total" atas Hamas dan pengembalian semua sandera yang ditawan di Gaza — tujuan yang menurut banyak orang tidak sejalan.

Ia mendapat tekanan luar biasa dari keluarga para sandera dan sebagian besar masyarakat Israel untuk membuat kesepakatan untuk membawa mereka pulang, bahkan jika itu membuat Hamas yang babak belur tetap utuh. Amerika Serikat, yang telah memberikan bantuan militer utama dan dukungan diplomatik kepada Israel, juga mendorong kesepakatan semacam itu.

Namun, koalisi pemerintahan Netanyahu bergantung pada menteri sayap kanan yang ingin menduduki kembali Gaza secara permanen dan telah mengancam akan menjatuhkan pemerintah jika ia terlalu banyak mengalah. Itu akan memaksa pemilihan umum lebih awal yang dapat menggulingkannya dari kekuasaan pada saat ia diadili atas tuduhan korupsi.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More