Bocor, Kapal Angkatan Laut Malaysia KD Pendekar Tenggelam
Senin, 26 Agustus 2024 - 10:04 WIB
KUALA LUMPUR - KD Pendekar, kapal serang cepat Angkatan Laut Kerajaan Malaysia, tenggelam sepenuhnya di lepas pantai Johor pada Minggu.
Mengutip laporan The Star, Senin (26/8/2024), kapal itu banjir parah setelah mengalammi kebocoran yang diduga akibat menabrak benda di bawah air.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) mengatakan KD Pendekar tenggelam pada pukul 15.54 kemarin di sebuah perairan sekitar dua mil laut tenggara Tanjung Penyusop.
"Upaya penyelamatan kapal masih berlangsung," kata RMN semalam.
Dibangun oleh Galangan Kapal Karlskrona Varvet di Swedia, kapal tersebut diluncurkan pada 11 November 1978, dan ditugaskan ke armada Angkatan Laut pada 27 Juli 1979.
Berukuran panjang 43,6 meter, kapal tersebut dipersenjatai dengan meriam utama Bofors 57 mm, meriam sekunder 40 mm, dan rudal antikapal Exocet.
Kebocoran yang pertama kali terdeteksi di ruang mesin kapal telah menyebar dengan cepat dan tak terkendali. Seluruh 39 awak berhasil diselamatkan setelah upaya untuk mengendalikan kebocoran dan menstabilkan kapal tidak berhasil.
RMN menambahkan bahwa mereka akan segera membentuk badan investigasi khusus untuk mengidentifikasi sumber insiden tersebut.
RMN juga berterima kasih kepada lembaga-lembaga yang terlibat dalam memberikan bantuan dengan cepat, yaitu Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (MMEA), Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM), dan masyarakat maritim di dekatnya.
Mengutip laporan The Star, Senin (26/8/2024), kapal itu banjir parah setelah mengalammi kebocoran yang diduga akibat menabrak benda di bawah air.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) mengatakan KD Pendekar tenggelam pada pukul 15.54 kemarin di sebuah perairan sekitar dua mil laut tenggara Tanjung Penyusop.
"Upaya penyelamatan kapal masih berlangsung," kata RMN semalam.
Dibangun oleh Galangan Kapal Karlskrona Varvet di Swedia, kapal tersebut diluncurkan pada 11 November 1978, dan ditugaskan ke armada Angkatan Laut pada 27 Juli 1979.
Berukuran panjang 43,6 meter, kapal tersebut dipersenjatai dengan meriam utama Bofors 57 mm, meriam sekunder 40 mm, dan rudal antikapal Exocet.
Kebocoran yang pertama kali terdeteksi di ruang mesin kapal telah menyebar dengan cepat dan tak terkendali. Seluruh 39 awak berhasil diselamatkan setelah upaya untuk mengendalikan kebocoran dan menstabilkan kapal tidak berhasil.
RMN menambahkan bahwa mereka akan segera membentuk badan investigasi khusus untuk mengidentifikasi sumber insiden tersebut.
RMN juga berterima kasih kepada lembaga-lembaga yang terlibat dalam memberikan bantuan dengan cepat, yaitu Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (MMEA), Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM), dan masyarakat maritim di dekatnya.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda