Mahmoud Abbas Ngotot Ingin Berkunjung ke Gaza, Ada Apa Gerangan?
Sabtu, 24 Agustus 2024 - 18:05 WIB
GAZA - Palestina menyerukan tekanan internasional kepada Israel untuk membantu memastikan rencana kunjungan Presiden Mahmoud Abbas ke Jalur Gaza.
Varsen Aghabekian Shahin, Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, mengatakan kepada Anadolu bahwa Palestina "melanjutkan rencana kunjungan Presiden Abbas ke Jalur Gaza".
Ia mendesak tekanan internasional terhadap Israel agar kunjungan tersebut dapat terlaksana, dengan mengatakan: "Semua negara yang mengetahui kunjungan tersebut harus berpartisipasi dalam pengaturannya dan memberikan tekanan kepada negara pendudukan (Israel). Kami berharap kunjungan tersebut akan terlaksana."
Shahin mengatakan sebuah komite Palestina telah dibentuk untuk memfasilitasi dan mengatur kunjungan ke daerah kantong tersebut, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 orang sejak serangan lintas batas oleh Hamas Oktober lalu.
Wasel Abu Yousef, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan Israel belum secara resmi menyetujui atau menolak kunjungan yang akan datang tersebut.
"Yang kami dengar tentang penolakan hanya dari media Israel. Kami bekerja keras untuk menyukseskan kunjungan tersebut," katanya kepada Anadolu.
Abu Yousef mengonfirmasi bahwa beberapa negara, termasuk negara-negara Arab, Eropa, dan Afrika, serta Organisasi Kerja Sama Islam, Liga Arab, dan PBB, telah dihubungi untuk memberikan tekanan pada Tel Aviv.
Minggu lalu, situs berita Israel, Walla, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Menteri Urusan Sipil Palestina, Hussein Al-Sheikh, mengirim pesan kepada ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, meminta koordinasi untuk kunjungan Abbas ke Gaza melalui wilayah Israel (perbatasan utara Jalur Gaza), bukan melalui perbatasan Rafah dengan Mesir.
Situs tersebut melaporkan bahwa Menteri tersebut juga mengirim salinan kepada pemerintah AS, mendesaknya untuk meminta Israel mengizinkan kunjungan tersebut.
"Jika Abbas menerima tanggapan positif dan melakukan kunjungan, itu akan menjadi kemenangan politik yang signifikan atas Hamas dan akan memungkinkannya untuk menyarankan kemungkinan Otoritas Palestina kembali ke Gaza," kata situs berita tersebut. Abbas terakhir kali mengunjungi Gaza pada tahun 2006.
Minggu lalu, Abbas mengatakan kepada parlemen Turki bahwa ia telah memutuskan untuk mengunjungi Gaza dan Yerusalem untuk memprotes perang Israel di wilayah kantong tersebut.
Varsen Aghabekian Shahin, Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, mengatakan kepada Anadolu bahwa Palestina "melanjutkan rencana kunjungan Presiden Abbas ke Jalur Gaza".
Ia mendesak tekanan internasional terhadap Israel agar kunjungan tersebut dapat terlaksana, dengan mengatakan: "Semua negara yang mengetahui kunjungan tersebut harus berpartisipasi dalam pengaturannya dan memberikan tekanan kepada negara pendudukan (Israel). Kami berharap kunjungan tersebut akan terlaksana."
Shahin mengatakan sebuah komite Palestina telah dibentuk untuk memfasilitasi dan mengatur kunjungan ke daerah kantong tersebut, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 orang sejak serangan lintas batas oleh Hamas Oktober lalu.
Wasel Abu Yousef, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan Israel belum secara resmi menyetujui atau menolak kunjungan yang akan datang tersebut.
Baca Juga
"Yang kami dengar tentang penolakan hanya dari media Israel. Kami bekerja keras untuk menyukseskan kunjungan tersebut," katanya kepada Anadolu.
Abu Yousef mengonfirmasi bahwa beberapa negara, termasuk negara-negara Arab, Eropa, dan Afrika, serta Organisasi Kerja Sama Islam, Liga Arab, dan PBB, telah dihubungi untuk memberikan tekanan pada Tel Aviv.
Minggu lalu, situs berita Israel, Walla, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Menteri Urusan Sipil Palestina, Hussein Al-Sheikh, mengirim pesan kepada ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, meminta koordinasi untuk kunjungan Abbas ke Gaza melalui wilayah Israel (perbatasan utara Jalur Gaza), bukan melalui perbatasan Rafah dengan Mesir.
Situs tersebut melaporkan bahwa Menteri tersebut juga mengirim salinan kepada pemerintah AS, mendesaknya untuk meminta Israel mengizinkan kunjungan tersebut.
"Jika Abbas menerima tanggapan positif dan melakukan kunjungan, itu akan menjadi kemenangan politik yang signifikan atas Hamas dan akan memungkinkannya untuk menyarankan kemungkinan Otoritas Palestina kembali ke Gaza," kata situs berita tersebut. Abbas terakhir kali mengunjungi Gaza pada tahun 2006.
Minggu lalu, Abbas mengatakan kepada parlemen Turki bahwa ia telah memutuskan untuk mengunjungi Gaza dan Yerusalem untuk memprotes perang Israel di wilayah kantong tersebut.
(ahm)
tulis komentar anda