Mengapa Putin Disebut sebagai Pemimpin yang paling Rasional?
Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:10 WIB
MOSKOW - Mantan inspektur senjata PBB Hans Blix mengatakan kepada bahwa ia yakin Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mengambil risiko bencana di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas keselamatannya.
Kenapa?
Pemimpin Kremlin "sangat rasional" dan "tahu apa yang dia lakukan", kata mantan menteri luar negeri Swedia, yang berulang kali menegaskan bahwa Irak tidak mengembangkan senjata nuklir sebelum Perang Teluk tahun 1990, dilansir Al Arabiya.
Blix, 96, yang mengepalai Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dari tahun 1981 hingga 1997, berbicara kepada AFP tentang berbagai isu dalam wawancara selama satu jam di apartemennya di pusat kota Stockholm.
Blix kemudian mengepalai tim inspektur PBB yang bertugas menentukan apakah Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.
Dia tidak pernah bisa memastikannya.
Temuannya bertentangan dengan klaim yang dibuat oleh presiden AS George W. Bush, yang memerintahkan invasi ke Irak pada tahun 2003.
"Itu adalah kesalahan besar di pihak AS, berdasarkan informasi yang salah dan kesombongan bahwa intelijen AS lebih tahu daripada apa yang kami ketahui," kata Blix kepada AFP. "Perang Irak adalah penyimpangan."
Pada saat itu, AS tidak berisiko diintervensi oleh Rusia atau China, kata Blix, dan AS serta Inggris mengambil alih "untuk menjadi sheriff dunia."
Kenapa?
Pemimpin Kremlin "sangat rasional" dan "tahu apa yang dia lakukan", kata mantan menteri luar negeri Swedia, yang berulang kali menegaskan bahwa Irak tidak mengembangkan senjata nuklir sebelum Perang Teluk tahun 1990, dilansir Al Arabiya.
Blix, 96, yang mengepalai Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dari tahun 1981 hingga 1997, berbicara kepada AFP tentang berbagai isu dalam wawancara selama satu jam di apartemennya di pusat kota Stockholm.
Blix kemudian mengepalai tim inspektur PBB yang bertugas menentukan apakah Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.
Dia tidak pernah bisa memastikannya.
Temuannya bertentangan dengan klaim yang dibuat oleh presiden AS George W. Bush, yang memerintahkan invasi ke Irak pada tahun 2003.
"Itu adalah kesalahan besar di pihak AS, berdasarkan informasi yang salah dan kesombongan bahwa intelijen AS lebih tahu daripada apa yang kami ketahui," kata Blix kepada AFP. "Perang Irak adalah penyimpangan."
Pada saat itu, AS tidak berisiko diintervensi oleh Rusia atau China, kata Blix, dan AS serta Inggris mengambil alih "untuk menjadi sheriff dunia."
Lihat Juga :
tulis komentar anda