Bakal Perang Lawan Israel, Iran Dipasok Senjata Rusia
Kamis, 08 Agustus 2024 - 11:36 WIB
TEHERAN - Iran telah meminta senjata pertahanan modern kepada Rusia saat negara para mullah itu bersiap menghadapi kemungkinan perang dengan Israel.
New York Times, dalam laporan yang mengutip para pejabat Teheran, menyatakan pengiriman senjata berupa sistem pertahanan udara tersebut sudah berlangsung.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia yang juga mantan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengunjungi Teheran pada 5 Agustus saat negara itu diduga bersiap untuk membalas dendam terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli.
Shoigu bertemu dengan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, komandan Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Mohammad Bagheri—yang memimpin perencanaan serangan militer terhadap Israel—dan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Akbar Ahmadian.
Dua pejabat Iran yang mengetahui perencanaan perang, salah satunya adalah anggota Korps Garda Revolusi Islam, mengonfirmasi kepada New York Times bahwa Iran telah meminta peralatan pertahanan udara dari Rusia.
Rusia telah mulai memasok radar modern dan peralatan pertahanan udara, menurut pejabat Iran yang berbicara dengan syarat anonim.
Televisi pemerintah Iran telah menyiarkan Shoigu dan Bagheri saling menyapa, bertemu langsung, dan kemudian berpartisipasi dalam pertemuan yang lebih besar di meja perundingan dengan anggota delegasi Rusia dan pejabat militer Iran.
"Kami siap untuk bekerja sama penuh dengan Iran dalam masalah regional," kata Shoigu.
Bagheri juga memberi tahu Shoigu bahwa hubungan antara negara mereka "dalam, jangka panjang, dan strategis" dan hanya akan berkembang di bawah pemerintahan baru Iran, menurut media pemerintah Iran.
Iran adalah salah satu sekutu terdekat Rusia di panggung internasional. Kedua negara semakin memperdalam kerja sama militer dan politik mereka sejak dimulainya invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
Khususnya, Iran telah memberi Rusia ribuan pesawat nirawak kamikaze Shahed sejak dimulainya perang habis-habisan.
Pada bulan Februari, Reuters juga melaporkan bahwa Teheran mengirim "sejumlah besar rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang kuat" untuk membantu invasi Moskow.
Rusia juga memiliki hubungan ekonomi dan budaya dengan Israel, karena sejumlah besar orang Yahudi Rusia tinggal di sana.
Mengutip laporan dari New York Times, Kamis (8/8/2024), Moskow tidak dapat menolak untuk membantu Teheran karena sangat bergantung pada pesawat nirawak Iran di Ukraina.
New York Times, dalam laporan yang mengutip para pejabat Teheran, menyatakan pengiriman senjata berupa sistem pertahanan udara tersebut sudah berlangsung.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia yang juga mantan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengunjungi Teheran pada 5 Agustus saat negara itu diduga bersiap untuk membalas dendam terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli.
Shoigu bertemu dengan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, komandan Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Mohammad Bagheri—yang memimpin perencanaan serangan militer terhadap Israel—dan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Akbar Ahmadian.
Dua pejabat Iran yang mengetahui perencanaan perang, salah satunya adalah anggota Korps Garda Revolusi Islam, mengonfirmasi kepada New York Times bahwa Iran telah meminta peralatan pertahanan udara dari Rusia.
Rusia telah mulai memasok radar modern dan peralatan pertahanan udara, menurut pejabat Iran yang berbicara dengan syarat anonim.
Televisi pemerintah Iran telah menyiarkan Shoigu dan Bagheri saling menyapa, bertemu langsung, dan kemudian berpartisipasi dalam pertemuan yang lebih besar di meja perundingan dengan anggota delegasi Rusia dan pejabat militer Iran.
"Kami siap untuk bekerja sama penuh dengan Iran dalam masalah regional," kata Shoigu.
Bagheri juga memberi tahu Shoigu bahwa hubungan antara negara mereka "dalam, jangka panjang, dan strategis" dan hanya akan berkembang di bawah pemerintahan baru Iran, menurut media pemerintah Iran.
Iran adalah salah satu sekutu terdekat Rusia di panggung internasional. Kedua negara semakin memperdalam kerja sama militer dan politik mereka sejak dimulainya invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
Khususnya, Iran telah memberi Rusia ribuan pesawat nirawak kamikaze Shahed sejak dimulainya perang habis-habisan.
Pada bulan Februari, Reuters juga melaporkan bahwa Teheran mengirim "sejumlah besar rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang kuat" untuk membantu invasi Moskow.
Rusia juga memiliki hubungan ekonomi dan budaya dengan Israel, karena sejumlah besar orang Yahudi Rusia tinggal di sana.
Mengutip laporan dari New York Times, Kamis (8/8/2024), Moskow tidak dapat menolak untuk membantu Teheran karena sangat bergantung pada pesawat nirawak Iran di Ukraina.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda