Lewat Video, China Olok-olok Respons AS Hadapi Pandemi Corona
Jum'at, 01 Mei 2020 - 23:40 WIB
BEIJING - Media pemerintah China merilis video animasi menggunakan potongan-potongan Lego untuk mengejek respons Amerika Serikat (AS) menghadapi pandemi virus Corona dan klaim pemerintahan Trump bahwa China mencoba menutup wabah COVID-19.
Video animasi pendek berjudul Once Upon a Virus itu dirilis oleh kantor berita Xinhua. Disitir dari ABC, Jumat (1/5/2020) dalam video tersebut China diwakili oleh mainan Lego berbentuk prajurit terakota dan sebuah tim yang mengenakan karakter Hazmat, dan AS diwakili oleh Patung Liberty.
Dialog dimulai dengan prajurit China yang menyatakan telah menemukan virus baru yang berbahaya, dan Patung Liberty menjawab:
"Itu hanya flu. Jangan pakai topeng," seraya menambahkan bahwa tindakan "tinggal di rumah" China adalah pelanggaran hak asasi manusia.
Video tersebut menyatakan bahwa AS tidak mengindahkan peringatan dari Pemerintah China tetapi kemudian menuduh China "memberikan data palsu".
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump menuduh China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menutup-nutupi COVID-19, dengan mengatakan dunia menerima segala macam informasi palsu tentang penularan dan kematian.
Animasi kemudian merujuk pada keputusan AS untuk menghentikan pendanaan WHO, yang menurut Trump mempromosikan "disinformasi" China tentang virus itu, gagal dalam tugas dasarnya dan harus dimintai pertanggungjawaban.
"WHO gagal untuk menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di Wuhan yang bertentangan langsung dengan akun resmi pemerintah China," kata Trump saat itu.
Video itu juga mencatat pelabelan AS terhadap tindakan penguncian yang diterapkan negara komunis itu sebagai tindakan "biadab".
Video animasi pendek berjudul Once Upon a Virus itu dirilis oleh kantor berita Xinhua. Disitir dari ABC, Jumat (1/5/2020) dalam video tersebut China diwakili oleh mainan Lego berbentuk prajurit terakota dan sebuah tim yang mengenakan karakter Hazmat, dan AS diwakili oleh Patung Liberty.
Dialog dimulai dengan prajurit China yang menyatakan telah menemukan virus baru yang berbahaya, dan Patung Liberty menjawab:
"Itu hanya flu. Jangan pakai topeng," seraya menambahkan bahwa tindakan "tinggal di rumah" China adalah pelanggaran hak asasi manusia.
Video tersebut menyatakan bahwa AS tidak mengindahkan peringatan dari Pemerintah China tetapi kemudian menuduh China "memberikan data palsu".
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump menuduh China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menutup-nutupi COVID-19, dengan mengatakan dunia menerima segala macam informasi palsu tentang penularan dan kematian.
Animasi kemudian merujuk pada keputusan AS untuk menghentikan pendanaan WHO, yang menurut Trump mempromosikan "disinformasi" China tentang virus itu, gagal dalam tugas dasarnya dan harus dimintai pertanggungjawaban.
"WHO gagal untuk menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di Wuhan yang bertentangan langsung dengan akun resmi pemerintah China," kata Trump saat itu.
Video itu juga mencatat pelabelan AS terhadap tindakan penguncian yang diterapkan negara komunis itu sebagai tindakan "biadab".
tulis komentar anda