Siprus Siap Bantu Evakuasi Warga Sipil dari Timur Tengah jika Diperlukan
Senin, 29 Juli 2024 - 21:36 WIB
NICOSIA - Siprus siap membantu evakuasi warga sipil dari Timur Tengah jika ketegangan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon meningkat.
Pernyataan itu diungkap Menteri Luar Negeri Siprus Constantinos Kombos pada hari Senin (29/7/2024), dilansir Reuters.
Lebanon telah bersiap menghadapi respons dari Israel sejak serangan roket menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu.
Israel dan Amerika Serikat (AS) menyalahkan kelompok Lebanon, Hizbullah, atas serangan tersebut. Hizbullah membantah terlibat serangan itu dan menyebutkan sebagai akibat rudal Israel sendiri.
Pihak berwenang Siprus telah memiliki mekanisme respons darurat untuk kemungkinan evakuasi warga sipil sejak Oktober lalu, menurut Menteri Luar Negeri Siprus Constantinos Kombos, kepada wartawan.
“Kami telah menetapkan cara skema tersebut akan beroperasi, jika diperlukan,” ujar Kombos.
"Kami semua berharap hal itu tidak perlu, tetapi jika itu tidak terjadi, Siprus akan terus beroperasi sebagai jembatan pengaman dalam memfasilitasi keberangkatan warga sipil dari zona yang diperangi di wilayah kami," ujar dia.
Pulau Mediterania timur itu digunakan untuk mengevakuasi ribuan warga negara asing dari Lebanon pada tahun 2006 selama meletusnya permusuhan antara Israel dan Hizbullah.
Pulau itu juga digunakan sebagai persinggahan oleh Inggris dalam mengevakuasi warga negara Inggris dan warga negara ganda dari Sudan tahun lalu.
Hizbullah adalah sekutu Hamas, kelompok yang telah menguasai Gaza dan saat ini berperang melawan Israel.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina di Gaza sejak Oktober. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Pernyataan itu diungkap Menteri Luar Negeri Siprus Constantinos Kombos pada hari Senin (29/7/2024), dilansir Reuters.
Lebanon telah bersiap menghadapi respons dari Israel sejak serangan roket menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu.
Israel dan Amerika Serikat (AS) menyalahkan kelompok Lebanon, Hizbullah, atas serangan tersebut. Hizbullah membantah terlibat serangan itu dan menyebutkan sebagai akibat rudal Israel sendiri.
Pihak berwenang Siprus telah memiliki mekanisme respons darurat untuk kemungkinan evakuasi warga sipil sejak Oktober lalu, menurut Menteri Luar Negeri Siprus Constantinos Kombos, kepada wartawan.
“Kami telah menetapkan cara skema tersebut akan beroperasi, jika diperlukan,” ujar Kombos.
"Kami semua berharap hal itu tidak perlu, tetapi jika itu tidak terjadi, Siprus akan terus beroperasi sebagai jembatan pengaman dalam memfasilitasi keberangkatan warga sipil dari zona yang diperangi di wilayah kami," ujar dia.
Pulau Mediterania timur itu digunakan untuk mengevakuasi ribuan warga negara asing dari Lebanon pada tahun 2006 selama meletusnya permusuhan antara Israel dan Hizbullah.
Pulau itu juga digunakan sebagai persinggahan oleh Inggris dalam mengevakuasi warga negara Inggris dan warga negara ganda dari Sudan tahun lalu.
Hizbullah adalah sekutu Hamas, kelompok yang telah menguasai Gaza dan saat ini berperang melawan Israel.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina di Gaza sejak Oktober. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda