Rusia Gencar Kerahkan Rudal Nuklir Yars yang Mampu Gempur AS
Jum'at, 26 Juli 2024 - 07:40 WIB
MOSKOW - Rusia telah menggencarkan pengerahan rudal nuklir mobile Yars dalam latihan tempur. Misil maut itu memiliki jangkauan serangan hingga 10.500 km, yang berarti sangat mampu menggempur wilayah Amerika Serikat (AS).
Mengutip dari laporan Reuters, Jumat (26/7/2024), Rusia telah bekerja sama dengan sekutunya, Belarusia, untuk meningkatkan pelatihan pasukan dalam pengerahan senjata nuklir taktis guna mencegah Barat meningkatkan dukungannya terhadap Ukraina.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Washington telah memberikan bantuan militer senilai sekitar USD53,7 miliar kepada Ukraina sejak Rusia menginvasi tetangganya tersebut pada Februari 2022.
Pada bulan Juni, Rusia memberi tahu AS dan sekutu-sekutunya di Eropa bahwa mereka membawa dunia semakin dekat ke konflik nuklir karena senjata senilai miliaran dolar yang telah mereka berikan kepada Ukraina.
Pemberitahuan dengan nada peringatan itu muncul setelah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya yang mengatakan tidak perlu meningkatkan konflik dengan serangan nuklir, seraya menambahkan; "Penggunaan itu dimungkinkan dalam kasus luar biasa—jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara. Saya rasa kasus seperti itu belum pernah terjadi. Tidak perlu seperti itu."
Media Rusia melaporkan pembaruan latihan peluncur rudal nuklir Yars terbaru pada hari Selasa lalu.
Para kru yang mengawaki latihan peluncur rudal tersebut bermarkas di lembah Sungai Volga, sungai terpanjang di Eropa.
Terletak sekitar 700 km dari Moskow, pasukan dengan seragam kamuflase tersebut berlatih menempuh jarak lebih dari 100 km dan melakukan penyebaran.
Mengutip dari laporan Reuters, Jumat (26/7/2024), Rusia telah bekerja sama dengan sekutunya, Belarusia, untuk meningkatkan pelatihan pasukan dalam pengerahan senjata nuklir taktis guna mencegah Barat meningkatkan dukungannya terhadap Ukraina.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Washington telah memberikan bantuan militer senilai sekitar USD53,7 miliar kepada Ukraina sejak Rusia menginvasi tetangganya tersebut pada Februari 2022.
Pada bulan Juni, Rusia memberi tahu AS dan sekutu-sekutunya di Eropa bahwa mereka membawa dunia semakin dekat ke konflik nuklir karena senjata senilai miliaran dolar yang telah mereka berikan kepada Ukraina.
Pemberitahuan dengan nada peringatan itu muncul setelah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya yang mengatakan tidak perlu meningkatkan konflik dengan serangan nuklir, seraya menambahkan; "Penggunaan itu dimungkinkan dalam kasus luar biasa—jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara. Saya rasa kasus seperti itu belum pernah terjadi. Tidak perlu seperti itu."
Media Rusia melaporkan pembaruan latihan peluncur rudal nuklir Yars terbaru pada hari Selasa lalu.
Para kru yang mengawaki latihan peluncur rudal tersebut bermarkas di lembah Sungai Volga, sungai terpanjang di Eropa.
Terletak sekitar 700 km dari Moskow, pasukan dengan seragam kamuflase tersebut berlatih menempuh jarak lebih dari 100 km dan melakukan penyebaran.
tulis komentar anda