Uni Eropa Akan Diubah Jadi Aliansi Pertahanan

Kamis, 18 Juli 2024 - 20:30 WIB
Uni Eropa akan berubah menjadi aliansi pertahanan. Foto/Reuters
LONDON - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dia berencana mengubah Uni Eropa (UE) menjadi “aliansipertahanan.” Itu akan diwujudkan pada masa jabatannya yang kedua.

Dalam pidatonya menjelang pemungutan suara mengenai posisinya di Parlemen Eropa pada hari Kamis, von der Leyen menyatakan bahwa “Rusia masih melakukan serangan di Ukraina timur” dan mengklaim bahwa Moskow “berharap Eropa dan Barat akan bersikap lunak.”

Dia berjanji bahwa “Eropa akan mendukung Ukraina selama diperlukan,” dan memperingatkan bahwa “untuk pertama kalinya kebebasan kita dipertaruhkan.”

“Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk melindungi warga negara kita, itu adalah tugas kita. Saya yakin sekarang adalah waktunya untuk membangun kesatuan pertahanan Eropa yang sesungguhnya,” tambah von der Leyen.





Mantan menteri pertahanan Jerman tersebut mengatakan bahwa UE harus tetap mengendalikan keamanan dan angkatan bersenjatanya di tangan negara-negara anggotanya, sementara NATO akan tetap menjadi “pilar arsitektur pertahanan kolektif kita.”

Namun visinya mencakup pasar tunggal untuk pertahanan, program investasi gabungan terkait senjata, dan proyek pertahanan bersama seperti sistem pertahanan udara di seluruh Uni Eropa. Menurut von der Leyen, sektor pertahanan UE saat ini terlalu “bergantung pada sekutu asing,” dan “pengeluaran untuk pertahanan terlalu rendah dan tidak efektif.”

Secara terpisah, ia juga berjanji untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi ancaman dunia maya dan campur tangan asing, serta melipatgandakan jumlah penjaga perbatasan dan pantai Eropa menjadi 30.000.

Von der Leyen lebih lanjut mengisyaratkan bahwa UE di bawah kepemimpinannya akan menyambut baik penambahan anggota baru seperti Ukraina, Moldova, Georgia, dan negara-negara di Balkan Barat.

Rusia menuduh Barat memperpanjang konflik Ukraina dengan terus mengirimkan senjata ke Kiev. Moskow juga menolak tuduhan bahwa mereka berencana menyerang negara-negara UE dan menyebutnya sebagai “cerita horor” dan “omong kosong.”

Parlemen Eropa akan memutuskan pada Kamis malam apakah akan menunjuk von der Leyen untuk lima tahun lagi sebagai pemimpin blok tersebut. Meskipun dia satu-satunya kandidat untuk jabatan tersebut, dia masih harus memenangkan mayoritas, atau 361 suara dari 720, untuk mempertahankan kursinya.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More