Profil Taleb Abdallah, Komandan Senior Hizbullah yang Dibunuh Israel
Jum'at, 14 Juni 2024 - 14:07 WIB
JAKARTA - Taleb Abdallah adalah seorang komandan senior Hizbullah Lebanon yang tewas dalam serangan udara Israel pada 11 Juni 2024.
Sebagai anggota senior organisasi paramiliter dan politik Hizbullah, Abdallah memainkan peran penting dalam operasi militer dan logistik kelompok tersebut, terutama di wilayah Beqaa Valley (Lembah Bekaa) yang menjadi basis utama Hizbullah di Lebanon.
Mengutip Reuters, serangan udara Zionis Israel menewaskan Taleb Abdallah di kota Jouaiya pada 11 Juni. Tiga orang lainnya juga tewas dalam serangan tersebut.
Sumber anonim mengatakan kepada Reuters bahwa mereka yang terbunuh kemungkinan sedang melakukan pertemuan ketika jadi target serangan militer Zionis.
Abdallah dikenal sebagai tokoh kunci Hizbullah, organisasi yang didirikan pada tahun 1982 dengan dukungan dari Iran, yang memiliki tujuan utama untuk melawan Israel dan mendukung perjuangan Palestina.
Tidak diketahui latar belakang keluarganya, termasuk tanggal kelahirannya, mengingat sosoknya sebagai petinggi Hizbullah yang tertutup untuk informasi pribadi.
Sebagai petinggi di Hizbullah, Abdallah terlibat dalam berbagai operasi militer dan pengembangan strategi kelompok tersebut.
Dalam konteks konflik yang terus berlangsung antara Israel dan Hizbullah, Abdallah sering berada di garis depan, baik dalam perencanaan maupun eksekusi operasi.
Hizbullah sering terlibat dalam pertukaran tembakan dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, dan Abdallah memainkan peran penting dalam koordinasi serangan balasan terhadap posisi-posisi Israel.
Kematian Abdallah merupakan pukulan besar bagi Hizbullah, yang sudah lama terlibat dalam konflik berkepanjangan dengan Israel.
Selain itu, serangan mematikan Zionis tersebut juga meningkatkan ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel, di mana pertempuran sporadis terus berlangsung sejak pecahnya konflik antara Israel dan Hamas di Gaza pada Oktober 2023.
Kematian Abdallah juga mempertegas posisi Hizbullah yang terus melakukan serangan balasan terhadap Israel, meskipun ada upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata.
Sebagai anggota senior organisasi paramiliter dan politik Hizbullah, Abdallah memainkan peran penting dalam operasi militer dan logistik kelompok tersebut, terutama di wilayah Beqaa Valley (Lembah Bekaa) yang menjadi basis utama Hizbullah di Lebanon.
Mengutip Reuters, serangan udara Zionis Israel menewaskan Taleb Abdallah di kota Jouaiya pada 11 Juni. Tiga orang lainnya juga tewas dalam serangan tersebut.
Sumber anonim mengatakan kepada Reuters bahwa mereka yang terbunuh kemungkinan sedang melakukan pertemuan ketika jadi target serangan militer Zionis.
Profil Taleb Abdallah
Abdallah dikenal sebagai tokoh kunci Hizbullah, organisasi yang didirikan pada tahun 1982 dengan dukungan dari Iran, yang memiliki tujuan utama untuk melawan Israel dan mendukung perjuangan Palestina.
Tidak diketahui latar belakang keluarganya, termasuk tanggal kelahirannya, mengingat sosoknya sebagai petinggi Hizbullah yang tertutup untuk informasi pribadi.
Sebagai petinggi di Hizbullah, Abdallah terlibat dalam berbagai operasi militer dan pengembangan strategi kelompok tersebut.
Dalam konteks konflik yang terus berlangsung antara Israel dan Hizbullah, Abdallah sering berada di garis depan, baik dalam perencanaan maupun eksekusi operasi.
Hizbullah sering terlibat dalam pertukaran tembakan dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, dan Abdallah memainkan peran penting dalam koordinasi serangan balasan terhadap posisi-posisi Israel.
Kematian Abdallah merupakan pukulan besar bagi Hizbullah, yang sudah lama terlibat dalam konflik berkepanjangan dengan Israel.
Selain itu, serangan mematikan Zionis tersebut juga meningkatkan ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel, di mana pertempuran sporadis terus berlangsung sejak pecahnya konflik antara Israel dan Hamas di Gaza pada Oktober 2023.
Kematian Abdallah juga mempertegas posisi Hizbullah yang terus melakukan serangan balasan terhadap Israel, meskipun ada upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata.
(mas)
tulis komentar anda