Negara NATO Ini Target Empuk Nuklir Rusia, Diklaim Bisa Lumpuhkan Energi Eropa
Kamis, 06 Juni 2024 - 12:19 WIB
Anggota Parlemen tersebut menjawab: "Tentu saja. Saya pikir kita perlu menunjukkan ketegasan kita—apa yang perlu ditakutkan?"
Di samping klip diskusi tersebut, akun X @wartranslated menulis: "Seorang anggota Parlemen Rusia, Andrey [Gurulyov], yang dikenal karena perilakunya yang aneh, mengusulkan untuk menyerang Belanda dengan senjata nuklir untuk membuat Eropa bertekuk lutut."
Gurulyov telah berulang kali menggambarkan invasi besar-besaran Putin ke Ukraina sebagai perang proksi antara Moskow dan Barat.
Pada tahun 2022, dia memperingatkan akan adanya konflik “kosong” dengan NATO. Pada bulan Desember 2023, dia mengatakan bahwa perang Putin akan berlangsung “lebih jauh” dibandingkan dengan perang Ukraina sekarang ini.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin dalam konferensi pers yang langka dengan media asing di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St Petersburg pada hari Rabu, mengatakan Rusia tidak mengesampingkan penggunaan senjata nuklir.
“Untuk beberapa alasan, Barat percaya bahwa Rusia tidak akan pernah menggunakannya,” kata Putin, ketika menjawab pertanyaan kapan Rusia akan menggunakan senjata nuklir.
Putin mengatakan penggunaan senjata tersebut tetap sesuai dengan doktrin nuklir Rusia tahun 2020.
Dokumen doktrin tersebut memberi wewenang kepada pemerintah Rusia untuk mempertimbangkan opsi serangan nuklir jika senjata pemusnah massal digunakan untuk melawan negaranya atau jika keberadaan negara terancam.
“Kami memiliki doktrin nuklir. Lihat apa yang tertulis di dalamnya. Jika tindakan seseorang mengancam kedaulatan dan integritas wilayah kami, kami menganggap mungkin bagi kami untuk menggunakan segala cara yang kami miliki," kata Putin, seperti dikutip Reuters.
"Hal ini tidak boleh dianggap enteng dan dangkal," lanjut Putin.
Di samping klip diskusi tersebut, akun X @wartranslated menulis: "Seorang anggota Parlemen Rusia, Andrey [Gurulyov], yang dikenal karena perilakunya yang aneh, mengusulkan untuk menyerang Belanda dengan senjata nuklir untuk membuat Eropa bertekuk lutut."
Gurulyov telah berulang kali menggambarkan invasi besar-besaran Putin ke Ukraina sebagai perang proksi antara Moskow dan Barat.
Pada tahun 2022, dia memperingatkan akan adanya konflik “kosong” dengan NATO. Pada bulan Desember 2023, dia mengatakan bahwa perang Putin akan berlangsung “lebih jauh” dibandingkan dengan perang Ukraina sekarang ini.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin dalam konferensi pers yang langka dengan media asing di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St Petersburg pada hari Rabu, mengatakan Rusia tidak mengesampingkan penggunaan senjata nuklir.
“Untuk beberapa alasan, Barat percaya bahwa Rusia tidak akan pernah menggunakannya,” kata Putin, ketika menjawab pertanyaan kapan Rusia akan menggunakan senjata nuklir.
Putin mengatakan penggunaan senjata tersebut tetap sesuai dengan doktrin nuklir Rusia tahun 2020.
Dokumen doktrin tersebut memberi wewenang kepada pemerintah Rusia untuk mempertimbangkan opsi serangan nuklir jika senjata pemusnah massal digunakan untuk melawan negaranya atau jika keberadaan negara terancam.
“Kami memiliki doktrin nuklir. Lihat apa yang tertulis di dalamnya. Jika tindakan seseorang mengancam kedaulatan dan integritas wilayah kami, kami menganggap mungkin bagi kami untuk menggunakan segala cara yang kami miliki," kata Putin, seperti dikutip Reuters.
"Hal ini tidak boleh dianggap enteng dan dangkal," lanjut Putin.
tulis komentar anda